JAKARTA INSIDER : Pemilihan umum selalu menjadi momentum penting dalam perjalanan demokrasi suatu negara.
Calon presiden (capres) adalah tokoh yang ditunjuk untuk memimpin dan menjalankan roda pemerintahan.
Namun, dalam konteks Indonesia, pertanyaan muncul terkait kelayakan capres yang bersaing dalam gelanggang politik.
Partai Amanat Nasional (PAN) mengemukakan kekhawatiran mereka terkait penggunaan data pertahanan sebagai bahan debat oleh beberapa capres.
Menurut PAN, tindakan tersebut dapat menjadi pertanda bahwa capres yang bersangkutan belum sepenuhnya layak memimpin negeri ini.
PAN Soroti Penggunaan Data Pertahanan dalam Debat Capres
Partai Amanat Nasional (PAN) memberikan sorotan terhadap praktek beberapa capres yang menggunakan data pertahanan sebagai bahan debat.
Baca Juga: Cafe live musik di Jakarta, alternatif tempat nongkrong sambil asyik Karaokean!
Hal ini menimbulkan keprihatinan di kalangan anggota partai yang menilai bahwa pertahanan negara seharusnya tidak dijadikan alat untuk mencapai ambisi politik personal.
Menurut Wakil Ketua Umum PAN, Drajad Wibowo, penggunaan data pertahanan dalam debat capres menunjukkan sikap yang kurang bijak.
Ia menekankan bahwa pertahanan negara bukanlah bahan yang seharusnya dipergunakan untuk mencari popularitas atau meraih dukungan politik.
Baca Juga: Nyentil Anies Baswedan, Prabowo Subianto: Indonesia membutuhkan pemimpin arif dan bijaksana
Drajad Wibowo juga menyampaikan bahwa tindakan tersebut dapat merugikan kepentingan nasional dan menunjukkan bahwa capres yang bersangkutan mungkin belum memiliki kapasitas dan pemahaman yang cukup untuk memimpin negara.
Kriteria Kelayakan Capres Menurut PAN
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jakartainsider.id
Artikel Terkait
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Korban Syahwat Kekuasaan Jokowi