paradapos.com, JAKARTA-- Survei terbaru Ipsos Public Affairs masih menempatkan elektabilitas Prabowo-Gibran yang paling tinggi. Disusul Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud MD.
Menurut Survei terbaru Ipsos Public Affairs, elektabilitas Prabowo-Gibran mengalami peningkatan dan elektabilitas Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud MD alami stagnan atau tak berkembang.
Survei Ipsos Public Affairs dilakukan dengan melibatkan 2.000 responden yang diambil dari kriteria berusia 17 tahun keatas atau sudah menikah.
Teknik pengambilan data dilakukan dengan multistage random sampling, metode wawancara tatap muka menggunakan aplikasi Ipsos Ifield Computer-Assisted Personal Interviews (CAPI).
Margin of error survei ini kurang lebih 2,19 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Merujuk survei terbaru Ipsos Public Affairs yang digelar 27 Desember 2023 sampai 5 Januari 2024, ada kenaikan elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 5,39 persen dari survei akhir bulan November 2023.
“Dibanding data survei akhir bulan November, Prabowo-Gibran kembali mengalami kenaikan dari 42,66 persen ke 48,05 persen," kata peneliti senior Ipsos Public Affairs, Arif Nurul Imam, Rabu (10/1).
Sementara untuk pasangan Anies-Muhaimin cenderung stagnan dari 22,13 persen pada survei bulan November 2023 menjadi 21,80 persen. Pun demikian dengan elektabilitas Ganjar-Mahfud yang sebelumnya 22,95 persen, turun menjadi 18,35 persen.
Baca Juga: Jusuf Kalla Bela Panjang Anies Baswedan Soal Lahan Prabowo, Sampai Singgung Rp 150 Juta Dolar
Arif memaparkan, ada pergeseran pemilih dan berdampak pada peta kompetisi elektoral yang cukup signifikan.
Salah satunya efek Jokowi yang menambah elektabilitas Prabowo-Gibran.
Soliditas dukungan terhadap Prabowo-Gibran juga cukup kuat, hanya 13 persen yang masih bisa berubah. Untuk pendukung Anies-Muhaimin masih bisa bergeser sebesar 15 persen.
Sedangkan pemilih paslon Ganjar-Mahfud terdapat sebanyak 20 persen yang masih bisa bergeser.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: pojoksatu.id
Artikel Terkait
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Korban Syahwat Kekuasaan Jokowi