paradapos.com -- Sempat ramai tudingan Roy Suryo mantan Menpora terhadap Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka tentang penggunaan tiga mikrofon pada debat Capres 2024.
Dalam unggahan pada media sosial X, Roy Suryo menampilkan foto Gibran dengan tiga mikrofon saat debat dan dibubuhi dnegan narasi bernada miring.
"Kemarin sdh saya duga, Utk menghindari CHEATING, Sebaiknya next KPU ADIL. Kenapa si No 2 ini sampai gunakan 3 (TIGA) MIC sekaligus: 1. Clip-on, 2. Hand-held & 3. Head-set ?," tulis Roy Suryo dalam unggahannya.
"Apa gunanya juga ada EARPHONE ? SIAPA yg bisa FEEDING ke Telinganya ? Mengapa 2 Calon yg lain BEDA ? AMBYAR,” lanjut mantan Menpora tersebut.
Namun setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata pernyataan tersebut adalah hoax. Faktanya narasi tersebut tidak benar.
Selain Gibran, Capres nomor urut 1 dan 3 juga menggunakan 3 mikrofon yang sama.
Penjelasan dari Ketua KPU RI, Hasyim Asyari, bahwa dalam debat capres kedua, semua paslon menggunakan 3 mikrofon dengan spesifikasi yang sama.
Penggunaan 3 mikrofon tersebut ternyata untuk mengantisipasi jika terjadi kerusakan mikrofon saat debat berlangsung.
Dalam upaya menghindari kesalahpahaman serupa, pada debat capres ketiga malam ini, KPU akan menyediakan satu mikrofon bagi para kandidat capres, ungkap Wakil Ketua Divisi Penyelenggaraan Teknis KPU, August Mellaz, dalam konferensi persnya.
Hal ini merupakan salah satu dari perubahan teknis yang diumumkan KPU untuk debat capres ketiga yang dijadwalkan pada Ahad, 7 Januari 2024 malam ini.
Lebih lanjutm ditegaskan bahwa perubahan ini merupakan hasil evaluasi bersama dari debat capres sebelumnya.
Debat ketiga Pilpres 2024, yang akan ditayangkan di sejumlah stasiun televisi nasional, dijadwalkan pada pukul 19.00 WIB dengan total durasi 150 menit.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayopalembang.com
Artikel Terkait
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Korban Syahwat Kekuasaan Jokowi