Mataram, paradapos.com - Badan Pengawas Pemilu Nusa Tenggara Barat (Bawaslu NTB) menelusuri dugaan kampanye terselubung yang dilakukan isteri Pj Gubernur NTB Lale Prayatni yang merupakan Caleg DPRD Provinsi Dapil Kota Mataram.
Lale Prayatni diundang menjadi narasumber workshop pengembangan karakter (Paker) OSIS se-Kota Mataram di Aula SMAN 1 Mataram Kamis 4 Januari 2024 lalu.
Ketua Bawaslu NTB Itratip mengakui sudah mendapatkan informasi dalam bentuk foto terkait dengan kegiatan yang dihadiri oleh isteri Pj Gubernur NTB.
Baca Juga: Bawaslu NTB Tangani 11 Kasus Pelanggaran Pidana Pemilu dan 5 Hukum Lainya, Ini Rincian Lengkapnya
"Informasi dalam bentuk foto tidak bisa bercerita banyak, karena itu, kami sedang melakukan penelusuran," katanya saat konferensi pers bersama seluruh Komisioner di kantor Bawaslu NTB, Jumat 5 Januari 2024.
Oleh karena itu, Itratip mengimbau kepada masyarakat yang memiliki dokumen dalam bentuk audio visual atau video yang merekam pada saat kegiatan apakah ada ajakan untuk memilih yang bersangkutan baik secara langsung atau pejabat ASN yang hadir.
"Tentu saja, kalok misalnya ada audio visual atau video menjadi bukti penting yang harus dimiliki oleh Bawaslu. Kalok ini bisa kita dapatkan, maka, itu menjadi jalan terang mengusut masalah itu," tuturnya.
Baca Juga: Bawaslu NTB Hentikan 101 Kampanye Tanpa STTP, Lombok Tengah Paling Banyak
Itratip mengimbau kepada masyarakat, peserta yang mengikuti kegiatan tersebut, jika memiliki bukti, segera menyampaikan kepada Bawaslu terdekat baik Panwascam, Bawaslu Kota Mataram atau Bawaslu NTB.
"Saya kira penting sekali kami memberikan imbauan secara terbuka kepada para pejabat untuk menjaga cita rasa persepsi publik terkait dengan tokoh-tokoh yang dihadirkan sebagai narasumber di kegiatan-kegiatan resmi. Jangan sampai kehadiran tokoh itu, melahirkan persepsi yang kurang menguntungkan kegiatan yang disponsori oleh pejabat ASN," tegas Itratip.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: metrontb.com
Artikel Terkait
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!
Kader Golkar Masih Terkejut Airlangga Mundur, Meutya Hafid: Tak Ada Voting dalam Penentuan Plt Ketum
Ridwan Hisjam: Kalau Takut Dipenjara Jangan Jadi Ketua Umum Golkar
Airlangga Korban Syahwat Kekuasaan Jokowi