Ganjar Pranowo Soroti Kasus Penganiayaan Relawan oleh Oknum Anggota TNI di Boyolali, Ngaku Langsung Telepon Panglima

- Senin, 01 Januari 2024 | 02:20 WIB
Ganjar Pranowo Soroti Kasus Penganiayaan Relawan oleh Oknum Anggota TNI di Boyolali, Ngaku Langsung Telepon Panglima

JAWA TENGAH, paradapos.com | Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, angkat bicara terkait kasus penganiayaan yang menimpa salah satu relawannya oleh oknum anggota TNI di Boyolali, Jawa Tengah.

Peristiwa ini menjadi sorotan Ganjar yang langsung mengambil inisiatif untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Pernyataan ini disampaikan oleh Ganjar Pranowo saat hadir dalam acara Masayekh di Ponpes An Nawawi Berjan, Purworejo, Jawa Tengah, pada Minggu (31/12/2023).

Ganjar menekankan pentingnya untuk tidak menyebarkan informasi palsu (hoaks) terkait kejadian ini.

Baca Juga: Para Raja Timor Mengaku Kecewa Karena Tak Dianggap Dalam Kunjungan Ganjar di Kupang: Kami Tolak dan Tidak Pilih Dia Sebagai Capres

"Di tengah situasi seperti ini, biasanya di media sosial banyak sekali berita palsu, fitnah yang beredar. Saya mengingatkan, jika ada data, mari kita gunakan, tetapi hindari fitnah," ujar Ganjar dengan tegas.

Ganjar juga menyampaikan pesan hati-hati kepada masyarakat, agar tidak terprovokasi dan menghindari konflik yang dapat memicu emosi berlebihan.

"Atau mungkin ada yang mencari sensasi, hati-hati, jangan sampai kita terbawa emosi, dan kemudian terjadi keributan," tambahnya.

Ganjar Pranowo kemudian membahas kasus penganiayaan yang menimpa relawannya di Boyolali.

Setelah mendengar kabar tersebut, Ganjar langsung menghubungi Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak untuk meminta penanganan serius terhadap kasus tersebut.

"Saat ada relawan yang mengalami intimidasi dan kekerasan, seperti dihentikan di jalan dan dianiaya, saya segera mengambil tindakan. Saya telah menghubungi Panglima TNI dan KSAD, serta Pangdam untuk menindaklanjuti dengan cepat. Tindakan oknum yang terlibat akan segera dihukum," jelas Ganjar.

Meskipun demikian, Ganjar tetap mengingatkan pendukungnya agar bersikap hati-hati dan menyelesaikan permasalahan dengan cara yang baik tanpa resort ke kekerasan. "Saya mengingatkan kepada pendukung, masalah apapun harus diselesaikan dengan baik, tanpa menggunakan tindakan kekerasan. Kita tidak boleh semena-mena, dan tidak boleh menyakiti rakyat," tandasnya.

Ganjar juga menginginkan agar kasus ini tidak terulang, serta meminta agar oknum anggota TNI yang terlibat dalam penganiayaan segera dipanggil dan diminta klarifikasinya.

"Ini peringatan dari saya, kita minta klarifikasi, bahkan kita siap memanggil oknum tersebut ke DPR jika perlu. Kita tidak boleh bertindak semena-mena yang dapat menimbulkan ketakutan di kalangan siapapun. Mari bersama-sama kita ciptakan kondisi yang kondusif," pungkas Ganjar Pranowo. ***

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suluhdesa.com

Komentar