Soal Utang Desa Miliarder Hingga Sekitar Rp 9,5 Miliar, Mantan Kades Sekapuk Blak-blakan Katakan Sebenarnya Tak Sebesar Itu Jika Dijalankan

- Minggu, 31 Desember 2023 | 04:01 WIB
Soal Utang Desa Miliarder Hingga Sekitar Rp 9,5 Miliar, Mantan Kades Sekapuk Blak-blakan Katakan Sebenarnya Tak Sebesar Itu Jika Dijalankan

Gresik - Gejolak warga Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik tak bisa terbendung untuk menyikapi kondisi desanya yang dikenal sebagai desa miliarder, namun memiliki tanggungan utang hingga mencapai miliaran rupiah.

Ratusan warga Desa Sekapuk kompak turun jalan. Mereka mengepung Kantor Balai Desa Sekapuk, hingga menggelar aksi demonstrasi yang diwarnai dengan penghancuran patung menyerupai wajah mantan Kepala Desa atau Kades Sekapuk, Abdul Halim di lokasi wisata Setigi dan Kebun Pak Inggih pada Sabtu (30/12/2023).

Warga Desa Sekapuk menuntut adanya transparansi laporan keuangan desa semasa periode Kepala Desa Abdul Halim.

Baca Juga: Gejolak Warga Desa Sekapuk Hancurkan Patung yang Menyerupai Kades Abdul Halim, Plt Kepala Desa : Wisata Setigi dan Kebun Pak Inggih Tetap Buka

Juga terkait gaji komisaris BUMDes ( Badan Usaha Milik Desa ) sebesar Rp 19,5 juta per bulan, serta dana hak inisiator Rp 364,8 juta berupa saham di BUMDes. 

Selain itu, warga Desa Sekapuk pun meminta kejelasan uang investasi dari masyarakat sebesar Rp 6,5 Miliar lebih. Dan dana utang BUMDes Sekapuk senilai Rp 3 Miliar di Bank. 

"Jadi BUMDes mempunyai utang total sebesar Rp 9,5 Miliar. Ini namanya Desa Miliarder yang menanggung utang," kata Asjudi, mantan Direktur Bumdes Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah, Sabtu (30/12/2023) kemarin.

Baca Juga: Pemkab Gresik Serahkan Kompensasi Rp 4,8 Miliar untuk Pembebasan Lahan Pelebaran Jalan Raya Manyar

Terpisah, mantan Kepala Desa Sekapuk Abdul Halim saat dikonfirmasi pun mengakui terkait kebenaran soal utang tersebut.

Hanya saja, sebenarnya utang tersebut tidak sebesar itu (Rp 9,5 miliar, red) jika dari pihak holding bisa menjalankan omset yang tertunda bayar. 

“Itu ada Rp 780 juta, itu di sektor tambang. Ditambah ada tunggakan-tunggakan di penambang yang berjumlah 148 orang, itu ada lagi lahan baru Rp 30 juta kali 60 kapling berpotensi Rp 1,8 miliar,” beber mantan Kades Sekapuk Abdul Halim.

Baca Juga: Pesan PBNU di Musim Politik 2024, Warga Nahdliyin Diingatkan Beberapa Poin Penting

Belum lagi ditambah dengan program surat saham yang masih belum terjual semua.

 

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: klikmedianetwork.com

Komentar