SURABAYA – Pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024 ini peningkatan jumlah penumpang bus memang mengalami peningkatan. Akan tetapi peningkatannya tidak terlalu signifikan.
“Jadi tidak ada penumpang yang terlantar. Bahkan tidak ada PO (perusahaan otobus) yang menambah jumlah armadanya," ujar Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jawa Timur (Jatim), Firmansyah Mustafa ketika dihubungi Radar Surabaya, Senin (25/12).
Mustafa mengatakan, kenaikan penggunaan bus saat Nataru dibandingkan tahun lalu bisa mencapai 25 persen.
Bahkan Firman menyebut, untuk tiket di tanggal 22, 23, dan 27 Desember 2023 serta tanggal 2 Januari 2024 sudah banyak yang sold out.
"Silahkan cek. Kalau cari tiket ditanggal-tanggal itu, pasti akan susah sekali. Saya pikir kenaikannya bisa sampai 25 persen dibanding tahun lalu," jelasnya.
Meski meningkat, Firman mengaku tidak memiliki data berapa jumlah bus yang beroperasi maupun jumlah penumpang. "Yang punya data Kepala Terminal biasanya,” imbuhnya.
Menurutnya, untuk penumpang bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) jumlahnya masih landai. Sedangkan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang meningkat.
"Kalau AKAP ini kan tiketnya harus pesan dulu. Ini terlihat sudah banyak yang sold out," katanya.
Firman mengatakan untuk peningkatan jumlah penumpang saat libur Natal terjadi pada 23 dan 24 Desember.
"Peningkatan perumpang juga akan terlihat pada 30-31 Desember mendatang. Sedangkan 2 Januari 2024 akan terjadi puncak arus balik," jelasnya.
Terkait hambatan dalam pelayan bus saat Nataru, Firman menyatakan, bahwa salah-satunya problem yang rutin terjadi adalah soal antrian.
Ia mencontohkan, penumpukan penumpang yang kerap terjadi di pelabuhan Ketapang - Gilimanuk dan pelabuhan Merak - Bakauheni. Termasuk, antrian panjang yang bisa terjadi di ruas tol karena volume yang meningkat.
Untuk optimalisasi dalam pelayanan moda transportasi darat, Firman mengaku semua pengusaha bus sudah mempersiapkan kru yang cakap dan siap bekerja. Bahkan armadanya juga siap.
Menurutnya, beberapa keunggulan bus dibandingkan transportasi lain adalah soal kenyaman dan tarif yang hemat.
Ia bahkan berani mengklaim, terutama bus AKAP jurusan Surabaya - Jakata, fasilitasnya sangat memanjakan. Bahkan kelas sultan hingga kelas sleeper pun ada. "Dengan tarif yang jauh lebih murah dibandingkan moda transportasi lainnya," pungkasnya. (mus/nur)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarsurabayabisnis.jawapos.com
Artikel Terkait
Dituding Bukan Wanita, Petinju Aljazair Imane Khelif Menangis: 'Allah Bersama Saya, Allahu Akbar'
Kontroversi Olimpiade Paris: Izinkan Atlet Transgender Ikut Tinju Wanita, Lawan Auto Babak-belur!
Raih Medali Perak, Gaya Santai Atlet Penembak Turki Jadi Sensasi di Olimpiade Paris 2024
Belal Muhammad, Petarung Palestina Pertama yang Raih Gelar Juara UFC