paradapos.com - Puma, sebuah merek olahraga global yang dikenal luas di seluruh dunia, baru-baru ini mengumumkan keputusan kontroversial untuk menghentikan sponsorship dengan tim nasional sepak bola Israel mulai tahun 2024.
Pengumuman ini menimbulkan berbagai spekulasi dan perdebatan tentang motivasi Puma di balik keputusan ini, terutama karena dilakukan di tengah ketegangan politik yang terus berlanjut di kawasan Timur Tengah.
Banyak yang menduga bahwa langkah Puma ini berkaitan dengan serangan Israel terhadap Gaza, Palestina.
Baca Juga: Puma akhiri Sponsorship Timnas Israel, Dampak Kampanye Boikot?
Namun, dalam pernyataan resminya, Puma menegaskan bahwa keputusan ini sebenarnya telah diambil satu tahun sebelumnya dan bukan sebagai tanggapan langsung terhadap peristiwa politik yang sedang terjadi.
Alasan yang dikemukakan oleh Puma untuk menghentikan sponsorship ini adalah masalah keuangan yang terkait dengan tim nasional sepak bola Israel.
Meskipun sebelumnya perusahaan ini telah dihadapkan pada tekanan dari sejumlah pihak yang mendesak untuk memboikot Puma karena menjadi sponsor utama Timnas Israel.
Puma menegaskan bahwa keputusan mereka semata-mata didasarkan pada faktor keuangan yang terkait dengan tim sepak bola tersebut.
Meski begitu, keputusan ini tetap menuai kontroversi dan perhatian luas. Beberapa pihak menilai bahwa keputusan ini seharusnya juga dipertimbangkan dari sudut pandang politik dan sosial, terutama dalam konteks konflik yang berlangsung di wilayah tersebut.
Walaupun Puma mengakhiri sponsorship dengan timnas sepak bola Israel, perusahaan ini tetap bergerak maju dengan peluncuran produk-produk terbaru mereka.
Salah satunya adalah koleksi sneaker terbaru yang melibatkan kolaborasi dengan IVE sebagai brand ambassador.
Hal ini menunjukkan bahwa Puma tetap fokus pada pengembangan dan ekspansi produk mereka, menunjukkan komitmen mereka dalam menghadapi perubahan strategis terkait kemitraan olahraga mereka.
Namun, beberapa sumber juga menegaskan bahwa keputusan Puma ini tidak berkaitan langsung dengan kontroversi politik yang melibatkan Israel dan Palestina.
Artikel asli: nolmeter.com
Artikel Terkait
Dituding Bukan Wanita, Petinju Aljazair Imane Khelif Menangis: 'Allah Bersama Saya, Allahu Akbar'
Kontroversi Olimpiade Paris: Izinkan Atlet Transgender Ikut Tinju Wanita, Lawan Auto Babak-belur!
Raih Medali Perak, Gaya Santai Atlet Penembak Turki Jadi Sensasi di Olimpiade Paris 2024
Belal Muhammad, Petarung Palestina Pertama yang Raih Gelar Juara UFC