paradapos.com - Pemilihan pemain oleh Shin Tae-yong mendapatkan sorotan. Shin Tae-yong memanggil 29 pemain untuk mengisi skuad Timnas Indonesia yang akan menjalani pemusatan latihan (TC) di Turki. Nantinya, ada 23 pemain yang dibawa untuk berlaga di Piala Asia 2023 pada Januari 2024.
Stefano Lilipaly, yang sedang tampil sip di Borneo FC, malah tak diberikan kesempatan untuk masuk ke Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong malah membawa Pratama Arhan yang jarang main di Tokyo Verdy. Ada pula nama Dendy Sulistyawan yang belum memberikan dampak besar di Bhayangkara FC.
Baca Juga: Firli Bahuri Meminta Maaf
"Pengetahuan umum kita soal pemain dipanggil timnas berdasarkan performa di kompetisi," kata pengamat sepakbola, Tommy Welly, dalam Diskusi Turun Minum yang digagas PSSI Pers, Kamis (21/12/2023).
"Stefano Lilipaly dianggap punya kelemahan dari sektor fisik dan alasan itu juga bikin bingung karena terlalu general. Buat Lilipaly apakah itu fair? Tidak. Dia dihakimi punya kekurangan fisik, tapi apakah dia memang fisiknya lebih lemah dibanding Dimas Drajad dan Dendy Sulistyawan?" pria yang akrab disapa Towel itu melanjutkan.
Shin Tae-yong seharusnya memang menerapkan promosi degradasi di skuad Timnas Indonesia. Pemain yang tidak perform dalam skuad Garuda harus diparkir terlebih dahulu agar bisa introspeksi kesalahannya.
Baca Juga: Mahfud Akan Terangkan Mengapa Berani Targetkan 15 Juta Lapangan Kerja Baru
Jika itu diterapkan, tidak menutup kemungkinan persaingan antarpemain bisa makin kompetitif. Terlebih, para pemain yang ada di Liga 1 atau Liga 2 Indonesia masih terus bisa menjaga mimpinya untuk membela Merah-Putih.
Tercatat, Lilipaly sudah mengoleksi sembilan gol dan 11 assist dalam 23 penampilannya bersama Borneo FC. Kontribusinya itu menempatkan Pesut Etam menjadi penguasa sementara Liga 1 musim ini dengan koleksi 51 poin atau unggul 10 angka dari Bali United.
Tapi kembali lagi kepada Shin Tae-yong. Mungkin pelatih berusia 53 tahun itu punya selera yang tinggi dalam menentukan pemain. Toh, dia juga tidak menjelaskan alasan pemilihan pemain yang mengikuti TC dan pencoretan Lilipaly.
Baca Juga: Gagasan Liga Super Eropa Hidup Lagi
Jika alasan Lilipaly tidak dipanggil karena fisik atau usianya yang sudah menginjak 33 tahun, sebenarnya itu tidak bisa dijadikan sebagai alasan. Sebab, jika dibandingkan dengan Dendy Sulistyawan, Hokky Caraka, Ramadhan Sananta, Dimas Drajad dan Rafael Struick, Fano sapaan akrabnya unggul jauh.
Inilah perbandingan prestasi para penyerang yang ada sekarang.
1.Stefano Lilipaly Usia: 33 Tahun Klub: Borneo FC Main: 23 Gol: 9 Assist: 11 Menit 2,027
2 Dendy Sulistyawan Usia: 27 Tahun Klub: Bhayangkara FC Main: 22 Gol: 1 Assist: 3 Menit: 1,759
3.Hokky Caraka Usia: 19 Tahun Klub: PSS Sleman Main: 20 Gol: 3 Assist: 1 Menit: 1,334 4.
4.Ramadhan Sananta Usia: 21 Tahun Klub: Persis Solo Main: 18 Gol: 7 Assist: - Menit: 1,191
5. Dimas Drajad Usia: 26 Tahun Klub: Persikabo 1973 Main: 15 Gol: - Assist: 3 Menit: 1,061
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: setiafakta.com
Artikel Terkait
Dituding Bukan Wanita, Petinju Aljazair Imane Khelif Menangis: 'Allah Bersama Saya, Allahu Akbar'
Kontroversi Olimpiade Paris: Izinkan Atlet Transgender Ikut Tinju Wanita, Lawan Auto Babak-belur!
Raih Medali Perak, Gaya Santai Atlet Penembak Turki Jadi Sensasi di Olimpiade Paris 2024
Belal Muhammad, Petarung Palestina Pertama yang Raih Gelar Juara UFC