paradapos.com : Lokasi wisata alam menjadi salah satu sektor yang bisa mendongkrak PAD (Pendapatan Asli Daerah) bila dikelola sesuai aturan, seperti yang terjadi Dipantai pasir putih Lampung.
dimana sistem parkir kendaraan roda 2 dan 4 yang sesuai aturan serta akses jalan yang bagus dilalui menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung disamping pelayanan dan kemananan.
Saat tim Ekspedisi Tour Pulau Pahawang dari PWI kabupaten Lahat berkunjung selama Dua hari, mendapat pengalaman berharga dari sektor wisata.
dimana ternyata Air terjun dan suasana tepian sungai Lematang yang ada dikabupaten Lahat tidak kalah menarik dibanding wisata alam pasir putih di provinsi Lampung.
Namun, cara pengelolaan yang moderen dan sesuai Perda menjadi pembeda dimana uang yang didapat benar benar memberi sumbangsih pada PAD.
Nah, untuk disini (kabupaten Lahat) yang menjadi kendala adalah dimana retribusi pengelolaan ditempat wisata selama ini sehingga membuat sebagian lokasi wisata tidak terawat.
"Disini (Lahat) jika ada tempat ramai pasti marak oknum Parkir Liar yang mengambil kesempatan dengan biaya yang melebihi retribusi.
Tempat wisata nya pun tidak berbenah dan diurus secara serius,"ucap Par salah satu kru wisata PWI Lahat.
Selain itu, akses jalan yang mulus dan bisa dilalui kendaraan roda Empat hingga sampai ketujuan wisata menjadi salah satu faktor mengapa Lampung menjadi tujuan wisatawan.
Bahkan kuliner khas daerah pun benar-benar diberdayakan sehingga membuat pengunjung selalu terkesan untuk berwisata.
"Lihat saja lokasi menuju air terjun di Lahat harus melalui jalan setapak coba kalau mobil langsung bisa kelolasi mungkin akhir tahun ini tambah ramai orang berkunjung,"jelas kru PWI Lahat man.
Tak hanya itu, pusat kuliner moderen seperti Angkringan juga memberikan kebebasan pada pengunjung untuk hiburan seperti karoeke atau bernyanyi.
bahkan Keramah taman khas daerah pun tidak dilupakan sehingga membuat pengunjung makin betah dan nyaman.
"Kalu disini (Lahat-red) contoh Kecik TMC kalau mau puas nyanyi harus sistem booking tempat kalu tidak pengelolanya tidak mau membebaskan pengunjung dengan alasan biar.
tertib padahal mau minta Sawer,"celoteh man salah satu kru Expedisi Tour PWI Lahat.
Tak Ada Parkir Liar Pengelolaan Retribusi Tepat Sasaran Dan Secara Swastanisasi
Radarpalembang : Lokasi wisata alam menjadi salah satu sektor yang bisa mendongkrak PAD (Pendapatan Asli Daerah) bila dikelola sesuai aturan, seperti yang terjadi Dipantai pasir putih Lampung.
dimana sistem parkir kendaraan roda 2 dan 4 yang sesuai aturan serta akses jalan yang bagus dilalui menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung disamping pelayanan dan kemananan.
Saat tim Ekspedisi Tour Pulau Pahawang dari PWI kabupaten Lahat berkunjung selama Dua hari, mendapat pengalaman berharga dari sektor wisata dimana ternyata Air terjun.
dan suasana tepian sungai Lematang yang ada dikabupaten Lahat tidak kalah menarik dibanding wisata alam pasir putih di provinsi Lampung.
Namun, cara pengelolaan yang moderen dan sesuai Perda menjadi pembeda dimana uang yang didapat benar benar memberi sumbangsih pada PAD.
Nah, untuk disini (kabupaten Lahat) yang menjadi kendala adalah dimana retribusi pengelolaan ditempat wisata selama ini sehingga membuat sebagian lokasi wisata tidak terawat.
"Disini (Lahat) jika ada tempat ramai pasti marak oknum Parkir Liar yang mengambil kesempatan dengan biaya yang melebihi retribusi.
Tempat wisata nya pun tidak berbenah dan diurus secara serius,"ucap Par salah satu kru wisata PWI Lahat.
Selain itu, akses jalan yang mulus dan bisa dilalui kendaraan roda Empat hingga sampai ketujuan wisata menjadi salah satu faktor mengapa Lampung menjadi tujuan wisatawan.
Bahkan kuliner khas daerah pun benar-benar diberdayakan sehingga membuat pengunjung selalu terkesan untuk berwisata.
"Lihat saja lokasi menuju air terjun di Lahat harus melalui jalan setapak coba kalau mobil langsung bisa kelolasi mungkin akhir tahun ini tambah ramai orang berkunjung,"jelas kru PWI Lahat par.
Tak hanya itu, pusat kuliner moderen seperti Angkringan juga memberikan kebebasan pada pengunjung untuk hiburan seperti karoeke atau bernyanyi.
bahkan Keramah taman khas daerah pun tidak dilupakan sehingga membuat pengunjung makin betah dan nyaman.
"Kalu disini (Lahat-red) contoh Kecik TMC kalau mau puas nyanyi harus sistem booking tempat kalu tidak pengelolanya tidak mau.
membebaskan pengunjung dengan alasan biar tertib padahal mau minta Sawer,"celoteh man salah satu kru Expedisi Tour PWI Lahat.(***/Yas)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ukmnusantara.com
Artikel Terkait
Dituding Bukan Wanita, Petinju Aljazair Imane Khelif Menangis: 'Allah Bersama Saya, Allahu Akbar'
Kontroversi Olimpiade Paris: Izinkan Atlet Transgender Ikut Tinju Wanita, Lawan Auto Babak-belur!
Raih Medali Perak, Gaya Santai Atlet Penembak Turki Jadi Sensasi di Olimpiade Paris 2024
Belal Muhammad, Petarung Palestina Pertama yang Raih Gelar Juara UFC