HARIAN MERAPI - PSS Sleman telah menjalani laga terakhir tahun 2023 pada BRI Liga 1 dengan menghadapi tuan rumah Persija Jakarta, Sabtu (16/12/2023).
Dalam laga pekan ke-23 BRI Liga 1, PSS Sleman takluk 0-1 dari Persija Jakarta melalui tendangan penalti pasa masa injury time babak kedua.
Kekalahan dari Persija Jakarta membuat PSS Sleman kini menempati peringkat 12 klasemen sementara BRI Liga 1 dengan 26 poin.
Baca Juga: Trauma Dituding Jadi Buzzer Capres, Kiky Saputri Tolak Tawaran Roasting
PSS Sleman menyesalkan beberapa keputusan wasit yang dinilai merugikan Laskar Sembada pada laga yang dipimpin wasit asal Jepang, Futoshi Nakamura.
Ada tiga peristiwa pada laga melawan Persija Jakarta pada BRI Liga 2 yang membuat PSS Sleman gagal meraih poin.
Pertama pada menit ke 74 detik ke 30, bek kiri PSS bernomor punggung 96, Abduh Lestaluhu melakukan tembakan dari luar kotak penalti.
Namun, bola tersebut mengenai tangan kanan pemain Persija bernomor punggung 23, Hansamu Yama Pranata. Wasit yang bertugas saat itu, Futoshi Nakamura asal Jepang tidak menganggap itu handsball. Ia menganggap bola tersebut tidak mengenai tangan pemain Persija.
Dalam video terlihat jelas kalau bola berbelok arahnya menjadi turun ke bawah. Namun hingga beberapa detik kemudian wasit tetap tidak menganggap itu adalah pelanggaran padahal ia berada di jarak yang sangat dekat dengan kejadian.
Tangan kanan Hansamu terlihat aktif untuk menutup bola karena tangan kirinya hanya berada di samping dan tangan kanannya terbuka lebar dengan tujuan menutup bola.
Padahal dalam aturan terbaru IFAB (Badan Aturan Sepak Bola Internasional), menyentuh bola dengan tangan/lengan ketika hal itu membuat badan mereka menjadi lebih besar secara tidak natural.
Baca Juga: Ammar Zoni Mendekam di Sel Tahanan, Irish Bella Fun Banget Ikut Lari Marathon
Seorang pemain dianggap membuat badan mereka menjadi lebih besar ketika posisi tangan/lengan tidak menjadi sebuah konsekuensi atau justifikasi pergerakan badan sang pemain dalam situasi spesifik itu.
Artikel asli: harianmerapi.com
Artikel Terkait
Dituding Bukan Wanita, Petinju Aljazair Imane Khelif Menangis: 'Allah Bersama Saya, Allahu Akbar'
Kontroversi Olimpiade Paris: Izinkan Atlet Transgender Ikut Tinju Wanita, Lawan Auto Babak-belur!
Raih Medali Perak, Gaya Santai Atlet Penembak Turki Jadi Sensasi di Olimpiade Paris 2024
Belal Muhammad, Petarung Palestina Pertama yang Raih Gelar Juara UFC