paradapos.com - Minggu, 17 Desember 2023, menjadi momentum bersejarah bagi Persib Bandung.
CEO PT Persib Bandung Bermartabat, Glenn T. Sugita, mengumumkan perubahan tanggal lahir klub dari 14 Maret 1933 menjadi 5 Januari 1919.
Pengumuman perubahan tangal lahir Persib Bandung ini menjadi titik awal perubahan signifikan untuk Maung Bandung.
Baca Juga: 8 Ide Hadiah Disertai Ucapan Mengharukan untuk Hari Ibu Nasional 22 Desember
Perubahan tersebut bukan tanpa alasan. Hasil riset dari Tim Peneliti Hari Jadi Persib yang dipimpin oleh Prof. Kunto Sofianto, Ph.D, Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran, menjadi landasan kuat untuk keputusan ini.
Glenn Sugita menyampaikan pengumuman ini di Graha Persib, memberikan pemahaman yang mendalam tentang perubahan sejarah klub.
"Pergantian tanggal lahir ini adalah langkah yang diambil atas dasar riset yang dilakukan oleh tim peneliti. Dalam satu dekade terakhir, banyak pertanyaan dan keraguan muncul terkait tanggal lahir Persib. Hasil riset ini akan mengubah cara kita merayakan hari jadi Persib," ungkap Glenn Sugita.
Baca Juga: Ratusan Masyarakat Kabupaten Bogor Memilih Mengungsi Usai Diguncang Gempa Sukabumi
Proses riset yang dilakukan oleh tim peneliti melibatkan berbagai pihak, termasuk akademisi dan sejarawan dari Universitas Padjadjaran.
Prof. Kunto Sofianto menjelaskan bahwa riset tersebut dilakukan untuk menjawab keraguan yang muncul dari berbagai kalangan terkait tanggal lahir Persib.
"Dalam perspektif historis, tanggal 14 Maret 1933 yang selama ini diyakini sebagai hari jadi Persib, tidak berdasarkan fakta sejarah apabila dikaitkan dengan peran BIVB dalam proses pendirian PSSI pada 19 April 1930," jelas Prof. Kunto.
Baca Juga: Mantan Wali Kota Mochtar Mohamad Pede Ganjar Mahfud Rebut Suara 55 Persen di Kota Bekasi
Pergantian tanggal lahir Persib menjadi 5 Januari 1919 didukung oleh momen kesepakatan dalam rapat antara 13 klub pribumi, yang bertujuan mendirikan Bandoengsch Inlansch Voetbal Bond (BIVB).
Fakta sejarah ini ditemukan dalam pemberitaan surat kabar Kaoem Moeda edisi 7 Januari 1919.
Artikel asli: metropolitan.id
Artikel Terkait
Dituding Bukan Wanita, Petinju Aljazair Imane Khelif Menangis: 'Allah Bersama Saya, Allahu Akbar'
Kontroversi Olimpiade Paris: Izinkan Atlet Transgender Ikut Tinju Wanita, Lawan Auto Babak-belur!
Raih Medali Perak, Gaya Santai Atlet Penembak Turki Jadi Sensasi di Olimpiade Paris 2024
Belal Muhammad, Petarung Palestina Pertama yang Raih Gelar Juara UFC