Legenda Kayangan Dlepih, Cerita Rakyat Jawa Tengah, Hadiah Panembahan Senopati untuk Sultan Agung dari Alam Gaib, 6 Habis

Nusantara62 – Legenda Kayangan Dlepih, Cerita Rakyat Jawa Tengah.

Dengan senang hati dan ucapan syukur tugas tersebut diterimanya.

Tidak lama di Mataram kemudian Nyai Puju kembali ke Kayangan Dlepih untuk menjalankan tugas yang telah diterima dari Panembahan Senopati.

Baca Juga: Cerita Rakyat Maluku Utara, Legenda Terjadinya Gunung Dukono, Kisah Nenek Tolori Tertimbun Abu

Cerita selanjutnya, Nyai Puju karena usia menjadi semakin tua, dan akhirnya meninggal dunia.

Oleh warga masyarakat setempat Nyal Puju dipandang sebagal sesepuhnya, kemudian dikubur di sebuah makam berdekatan dengan Kantor Desa Dlepih (arah Barat Daya).

Adapun sukma Nyai Puju mempati Sela Bethek, sesuai dengan petunjuk dari Panembahan Senopati.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Menemukan Esensi Anda dari Awan yang Anda Pilih!

Pada waktu Kerajaan Malaram di bawah pemerintahan Sinuhun Sultan Agung Hanyakrakusunma, sebelum menjabat sebagal Raja dan masih bernama Raden Mas Rangsang juga pernah napaktilas bertapa di Sela Payung.

Sultan Agung, dalam alam gaib menerima hadiah berupa sebuah payung berkilat dari arwah Panembahan Senopati. Hadiah tersebut melambangkan bahwa Sultan Agung yang masih bergelar Pangeran Mangkubumi kelak juga akan menduduki takhta kerajaan Mataram.

Sebelum melakukan tapa, Pangeran Mangkubumi pernah sangat kecewa hatinya, karena tanah yang dikuasainya dikurangi untuk menambah ganjaran kepada saudara-saudaranya demi keadilan.

Baca Juga: Menemukan Kekuatan dalam Perjalanan Pengembangan Pribadi: Ikuti 10 Tips Ini

Dengan penuh kekecewaan maka dia meninggalkan Mataram, pergi ke Kayangan Dlepih untuk memohon keadilan kepada Hyang Maha Agung.

Dia bertapa mula-mula di Sela Payung, tidak lama kemudian bertapa di Sela Bethek sampai terkabul cita-citanya untuk dapat menjadi raja.