MAUNG BANDUNG - KONI Jawa Barat akan ditopang anggaran Rp 375 miliyar untuk melaksanakan Pemusatan Latihan (Pelatda) menuju PON XXI di Aceh dan Sumut pada September 2024.
Ketua Umum KONI Jawa Barat. M Budiana pun mengapresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang berkomitmen untuk masalah anggaran Pekan Olahraga Nasional itu. Sebab, kata Budiana, persiapan menuju PON XXI/2024 tersebut bukan perkara mudah khususnya dari sisi anggaran.
"Selaku ketua KONI dan atas nama seluruh pengurus KONI, warga Jawa Barat karena persiapan PON ini bukan perkara yang ringan terutama dari sisi anggaran. Anggaran Rp 337 milyar yang diterima oleh KONI dan sisanya sekitar Rp 30 milyaran lebih yang ada di Dispora sehingga totalnnya bisa mencapai Rp 375 milyar, bukan uang yang sangat kecil dan itu adalah komitmen yang luar biasa dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat," ujar M Budiana memaparkan usai gelar pengukuhan Pelatda PON Jawa Barat di Lapangan Pajajaran, Kamis 25 Januari 2024.
Baca Juga: Kujang Sakti Sudah Ditancapkan, Pelatda PON Jabar Resmi Dimulai
Oleh sebab itu, M Budiana melanjutkan, pengukuhan yang diresmikan secara oleh Pejabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, itu harus betul - betul bermakna dan membuahkan hasil yang positif.
"Tentu saja, harus bermakna bagi kontingen, karena pengukuhan ini menjadi pintu pertama bagi, atlet, pelatih, mekanik, ofisial pendukung disetiap cabor untuk bersungguh - sungguh karena cita - cita Jabar Hattrick itu bukan persoalan mudah," katanya menambahkan.
Setelah itu, masih kata Budiana, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah memahami apa yang harus dipikirkannya setelah PON dimana harus menyiapkan dan bagaimana mengadakan dana atau anggaran untuk bonus.
Baca Juga: Persib Kembali Fokus ke Persiapan
Yang pasti, Wakil Rektor Universitas Pajajaran itu, menyebutkan bahwa tantangan Jawa Barat di PON nanti juga tidak sedikit mengingat daerah lain juga mengejar hasil yang sama di PON Aceh dan Sumut .
"Jelas tantangan buat kita begitu banyak dan saya pun mengunder estimate kekuatan lawan kita, makanya kita harus selalu fokus dan menganggap kekuatan lawan lebih bagus ketimbang kita," katanya menegaskan.
Untuk itu, ia pun berharap, baik atlet maupun pelatih agar sungguh - sungguh melaksanakan progam kepelatihan.
Baca Juga: MotoGP: Target Martin Musim Balap 2024 Juara Dunia Kalahkan Marquez
"Dan jangan lupa sejak awal kita sering sampai dan mengingatkan bahwa sport science harus digunakan atau mengkombain serta mencampurkan antara sport scince dengan pola - pola metode yang sudah lama berkembang di kepelatihan di cabor - cabor tersebut," katanya memaparkan.
M. Budiana kembali menyebutkan, bahwa masih ada agenda lain setelah Pelata PON Jawa Barat dikukuhkan, yakni, tes kesehatan dan tes fisik dilanjutkan dengan character building.
"Yang jelas, beberapa cabor sudah melaksanakan Pelatdan sejak tanggal 11 Januari lalu, bahkan, cabor dayung per tanggal 2 Januari sudah melaksanakan programnya," ujarnya memungkasi. ***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: maungbandung.co.id
Artikel Terkait
Dituding Bukan Wanita, Petinju Aljazair Imane Khelif Menangis: 'Allah Bersama Saya, Allahu Akbar'
Kontroversi Olimpiade Paris: Izinkan Atlet Transgender Ikut Tinju Wanita, Lawan Auto Babak-belur!
Raih Medali Perak, Gaya Santai Atlet Penembak Turki Jadi Sensasi di Olimpiade Paris 2024
Belal Muhammad, Petarung Palestina Pertama yang Raih Gelar Juara UFC