BANTEN RAYA.COM - Kekalahan telak 3-0 Perserang atas tamunya Sriwijaya FC kala berlaga di Stadion Maulana Yusuf, Jumat, 12 Januari membuat Perserang berada di zona merah degradasi.
Sriwijaya FC berhasil meraih 3 poin usai menaklukan Perserang dengan skor 3-0 melalui gol yang dicetak Fajar Zainal, Chencho, dan Rivaldi.
Saat ini Perserang berada di urutan ketiga dengan raihan 3 poin setelah menang melawan Sada Sumuf FC di laga perdana Grup A babak play off degradasi.
Posisi puncak grup ini diduduki PSKC Cimahi dengan raihan 4 poin hasil satu kali seri melawan Sriwijaya dan menang telak 4-1 kala menjadi tuan rumah melawan Sada Sumut FC.
Posisi kedua diduduki Sriwijaya FC dengan raihan 4 poin hasil seri melawan PSKC Cimahi dan menang atas tuan rumah Perserang 3-0.
Sementara itu juru kunci grup ini ditempati Sada Sumut FC dengan raihan 0 poin karena menderita 2 kali kekalahan melawan Perserang 1-3 dan melawan PSKC 4-1.
Baca Juga: Menangi Derbi London, Chelsea Mulai Jajaki Zona Eropa
Berdasarkan ketentuan tim yang berada di peringkat 3 dan 4 di fase play off degradasi hingga akhir kompetisi maka secara otomatis akan turun kasta tahun depan. Sementara peringkat 1 dan 2 akan bertahan di Liga 2 musim depan.
Pelatih Perserang Bonggo Pribadi menyayangkan anak asuhnya tidak menerapkan instruksi saat bertanding dan akhirnya membuat timnya harus mengakui keunggulan lawannya Sriwijaya FC.
“Strategi yang saya jalankan gagal diterapkan anak-anak. Kami kalah dalam laga ini karena permainan tidak sesuai yang saya harapkan,” katanya.
Kata dia, ini menjadi pelajaran bagi timnya agar lebih disiplin dan bermain bagus lagi saat menghadapi babak selanjutnya kala berhadapan dengan tuan rumah PSKC Cimahi.
Baca Juga: Kaca Jendela Gedung DPRD Pandeglang Dipecah Orang Tak Dikenal.. yuk Disimak Kronologinya
“Banyak pelajaran yang kami petik dan ini untuk menjadi pengalaman agar kami tidak mengulangi kesalahan yang merugikan tim kami,” ujar Bonggo.
Dengan 4 laga tersisa, ia akan berusaha untuk berjuang untuk bisa meraih 3 poin di setiap laga yang dijalani agar bisa bertahan di Liga 2 musim depan. Ia meminta anak asuhnya pantang menyerah dan berjuang sampai titik darah penghabisan untuk bisa bertahan di Liga 2.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bantenraya.com
Artikel Terkait
Dituding Bukan Wanita, Petinju Aljazair Imane Khelif Menangis: 'Allah Bersama Saya, Allahu Akbar'
Kontroversi Olimpiade Paris: Izinkan Atlet Transgender Ikut Tinju Wanita, Lawan Auto Babak-belur!
Raih Medali Perak, Gaya Santai Atlet Penembak Turki Jadi Sensasi di Olimpiade Paris 2024
Belal Muhammad, Petarung Palestina Pertama yang Raih Gelar Juara UFC