Memori Tahun Gemilang Indonesia Sebagai Tuan Rumah Event Olahraga Skala Internasional

- Sabtu, 30 Desember 2023 | 12:01 WIB
Memori Tahun Gemilang Indonesia Sebagai Tuan Rumah Event Olahraga Skala Internasional

Parade pembalap MotoGP di Lombok. Pembalap Moto2 dari tim QJ Motor Gresini Jeremy Alcoba (tengah) bersama pembalap Moto2 lainnya saat menyapa warga. (ANTARA/Ahmad Subaidi)

Periode 2023 menjadi tahun gemilang bagi Indonesia sebagai tuan rumah event-event olahraga bertaraf internasional.

Kesuksesan tersebut tentu akan semakin menambah peluang bagi Indonesia untuk kembali menjadi tuan rumah pada gelaran event internasional di tahun-tahun berikutnya.

Kesuksesan Indonesia sebagai tuan rumah ajang olahraga internasional seperti melalui Piala Dunia Basket atau FIBA World Cup, Piala Dunia U-17 atau FIFA World Cup U-17 hingga dua ajang yang sudah masuk menjadi kalender rutin diselenggarakan di Indonesia, yaitu Indonesia Open, IFSC Climbing World Cup atau Piala Dunia Panjat Tebing seri Jakarta, Formula E dan MotoGP.

Piala Dunia Basket (25 Agustus - 10 September 2023) Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah bersama dengan Jepang dan Filipina pada gelaran Piala Dunia Basket 2023. Gelaran FIBA World Cup di Indonesia dilangsungkan di Indonesia Arena, komplek Gelora Bung Karno, Jakarta sejak 25 Agustus hingga 3 September lalu.

Meski timnas Indonesia tidak tampil pada ajang tersebut, namun penyelenggaraan Piala Dunia Basket 2023 yang dilangsungkan di Jakarta tersebut mencatatkan rekor jumlah penonton terbanyak di pertandingan babak penyisihan.

Berdasarkan data hasil penjualan tiket selama 10 hari penyelenggaraan, jumlah penonton dua babak kualifikasi FIBA World Cup 2023 di Jakarta mencapai total 139.032 orang. Jika ditambah dengan tamu FIBA, sponsor, dan undangan, maka total jumlah penonton bisa mencapai hampir 150.000 orang.

Angka ini merupakan yang paling tinggi di antara penonton yang menghadiri pertandingan babak penyisihan Piala Dunia FIBA 2023 di dua lokasi penyelenggara lainnya, yaitu di Okinawa, Jepang dan Manila, Filipina.

Ada dua pertandingan yang mencatatkan jumlah penonton terbanyak selama 10 hari perhelatan, yaitu pada partai pembuka dan partai penutupan babak kedua kualifikasi grup.
Di laga pembuka babak penyisihan Grup H, mempertemukan Kanada dan Prancis pada 25 Agustus dihadiri oleh 12.091 penonton dan menjadi pertandingan kedua terbanyak yang dihadiri penonton selama pelaksanaan.

Sementara pertandingan yang ditonton secara langsung terbanyak ada di laga pamungkas babak kedua kualifikasi Grup L, antara Kanada melawan Spanyol pada 3 September dengan jumlah 13.146 penonton.

Piala Dunia U-17 (10 November-2 Desember) Indonesia untuk pertama kali ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17. Ajang yang dikhususkan untuk pemain usia di bawah 17 tahun tersebut dilaksanakan di Surabaya, Solo, Bandung, dan Jakarta.

Turnamen yang melibatkan sebanyak 24 tim dan terbagi menjadi enam grup itu menuai apresiasi dari Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) sebagai salah satu yang terbaik di dunia.
Bahkan, belum genap selama dua minggu penyelenggaraan, Piala Dunia U-17 Indonesia telah melampaui target penjualan tiket penonton yang ditetapkan FIFA.

Dalam fase babak 16 besar sebanyak 514.000 tiket telah terjual. Dengan jumlah itu, maka rata-rata tingkat keterisian stadion di setiap pertandingan, yaitu total 44 pertandingan sejauh ini, adalah sekira 11.681 penonton. Target yang diberikan FIFA sendiri adalah 10.000 penonton per pertandingan.

Penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023 berkontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi sektoral melalui perputaran uang senilai Rp305 miliar. IFSC Climbing World Cup (6-7 Mei)
Gelaran IFSC Climbing World Cup atau Piala Dunia Panjat Tebing berlangsung untuk kali kedua di Jakarta.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: balpos.com

Komentar