Pengamat Sebut Presiden adalah Aktor yang Dapat Menelanjangi Demokrasi: Perlu Dibatasi Menjelang Berakhir Jabatannya?

- Jumat, 29 Desember 2023 | 11:40 WIB
Pengamat Sebut Presiden adalah Aktor yang Dapat Menelanjangi Demokrasi: Perlu Dibatasi Menjelang Berakhir Jabatannya?

paradapos.com - Pengamat politik Eep Saefulloh Fatah sebut Presiden bisa menjadi penjahat pemilu.

Dan ia juga melakukan kritik terkait aturan pemilu yang tidak membatasi cawe-cawe dari Presiden diakhir masa jabatannya.

Menurut Eep,hal tersebut belum diatur secara jelas oleh pemangku kebijakan dalam membatasi keberpihakan Presiden di akhir masa pemerintahannya.

Baca Juga: Imigrasi Agam Telurkan Capaian Maksimal, 36 Ribu Paspor Terbit di Tahun 2023

"Ketika Presiden dibiarkan melanggar aturan, entah itu sekadar etika yang tidak tertulis. Yang tidak punya hukuman atau sanksi. Ketika semua itu dibiarkan itu bagian dari kejahatan pemilu," kata Eep,.

Eep mengatakan bahwa menjelang pemilu dan sekaligus berakhirnya masa jabatan Presiden rentang terjadi intervensi yang dilakukan oleh Kepala Negara.

Dan hari ini Presiden secara terang-benderang telah menelanjangi demokrasi dengan berpihak kepada salah satu calon kandidat, atau malah justru mengidealkan satu sosok.

"Keterlibatan Presiden terlalu jauh bisa menjadi kejahatan pemilu," dilansir dari kanal YouTube Abraham Samad SPEAK UP, Jumat 29 Desember 2023.

Baca Juga: Andre Rosiade: Prabowo Presiden, Pembangunan Sumbar Maksimal

Untuk itu, Eep meminta Presiden untuk mengintruksikan aparatur negera untuk mengedepankan pemilu yang berkualitas kepada jajaran.

Dan tidak berpihak ataupun mempersonalisasi kepada sosok kandidat capres nomor urut 2 maupun 3 dalam pemilu yang akan segera berlangsung.

"Banyak hal bisa dilakukan Jokowi sekarang diantaranya membuat aparatur netral, tidak berpihak dengan perintah yang tegas berjenjang ke bawah," kata dia, dilansir dari kanal YouTube Abraham Samad SPEAK UP, Jumat 29 Desember 2023.

Baca Juga: Yuk! Intip Manfaat Puasa yang paling disukai di sisi Allah SWT, Puasa Sunnah Daud

"Perintahkan kepada semua yang membagikan BLT untuk tidak mempersonalkan bansos, jangan pernah bilang bansos ini dari Pak Jokowi, dan jangan lupa anak Pak Jokowi ikut pilpres. Bisa gitu kan instruksinya," sambungnya.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianhaluan.com

Komentar