Erick Thohir: Yang Tidak Setuju Hilirisasi Harus Dipertanyakan Rasa Nasionalismenya

- Jumat, 15 Desember 2023 | 03:40 WIB
Erick Thohir: Yang Tidak Setuju Hilirisasi Harus Dipertanyakan Rasa Nasionalismenya

paradapos.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, peresmian Smelter PT Freeport di Gresik, Jawa Timur, menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam menjalankan hilirisasi.

Hal tersebut disampaikan Erick Thohir saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan ekspansi PT Smelting di Gresik, Jawa Timur, Kamis (14/12/2023).

"Meskipun ada pihak yang tidak paham akan urgensi kebijakan hilirisasi, namun tindakan yang telah diambil Bapak Presiden Joko Widodo adalah langkah yang tepat dan kenyatan yang harus terjadi," ujar Erick Thohir.

Erick mengatakan bahwa Indonesia ini negara besar dengan sumber daya mineral yang melimpah. Upaya hilirisasi menjadi komitmen Indonesia untuk tidak terus menjadi sapi perah.

Ia melanjutkan, kekayaan sumber daya alam perlahan akan habis. Tidak mungkin Indonesia terus menjual mineral mentah tanpa ada manfaat yang berkelanjutan, seperti penciptaan lapangan kerja maupun transfer teknologi.

"Kalau ada pihak yang memprotes hilirisasi dan ingin kita terus menerus menjual bahan mineral mentah, saya rasa perlu dipertanyakan nasionalismenya," ucap Erick.

Baca Juga: DAMRI Launching Produk Terbaru Imperial Suites, Intip Layanan Mewah dan Harganya, Ada Sleeper Seat dan Royal Class

Lebih lanjut Erick menjelaskan, Freeport Indonesia yang sahamnya kini 51% dimiliki Pemerintah Indonesia melalui BUMN Holding Pertambangan MIND ID, memiliki komitmen mendukung program hilirisasi presiden melalui transfer teknologi dan pembangunan smelter.

"Hari ini, Bapak Presiden akan meresmikan ekspansi PT Smelting, dengan total kapasitas pemurnian mencapai 1,3 juta ton," sambung Erick.

Baca Juga: Sikat Praktik Mafia Bola, PSSI Beri Apresiasi Langkah Tegas Presiden Jokowi dan Kapolri, Erick: Bukan Proses yang Instan

Erick menyampaikan, pembangunan Smelter tembaga baru akan selesai pada Mei 2024 dengan kapasitas sebesar 1,7 juta ton per tahun serta Precious Metal Refinery sebesar 6.000 ton per tahun.

Menurutnya, hal ini merupakan desain single smelter terbesar di dunia yang hingga November 2023 kemajuan pembangunannya sudah 82,74 persen.

"Mohon perkenan Bapak Presiden untuk dapat meresmikan ekspansi PT Smelting," kata Erick.***

Sumber: Kabar BUMN

Artikel asli: borneoglobe.com

Komentar