Film Anies Baswedan Semasa Kuliah bersama Istri Tayang Februari, Bisa Dinikmati Remaja Hingga Orang Tua, Netizen: Jadi Moment Kasmaran Gen Z

GORAJUARA – Film tentang Anies Baswedan bersama istri, Fery Farhati akan tayang bulan Februari, bisa dinikmati remaja hingga orang tua.

Film ini menceritakan ketika Anies Baswedan semasa kuliah dengan judul Senyum Manies, Love Story,  tentu saja ceritanya bakalan seru.

Film yang mengangkat kisah muda Anies Baswedan ini akan tayang mulai 1 Februari 2024, dikutip Gorajuara dari akun Twitter @Mdy_Asmara1701, pada 26 Desember 2023.

Baca Juga: Anies Baswedan Diajak Selfie Para Pendukung Ganjar – Mahfud Hingga Bersalaman dan Didoakan, Beredar di Medsos.....

“Wah kisah muda pak Anies diangkat jadi film dong judulnya "Senyum Manies Love Story". Akan tayang 1 Februari 2024. Seru kali ya kalau nobar,” tulis @Mdy_Asmara1701.

Kisahnya menceritakan ketika Anies Baswedan dan istri, Fery Farhati masih kuliah, menurut penulis cerita film Tisa TS, kisah ini benar-benar indah dan perlu dikenang.

Baca Juga: Anies Baswedan Bela Palestina, Kirim Pesan pada Dunia Free Palestine! Ceritakan Anak Perempuan Ditarik di Gaza

Sosok Anies Baswedan sendiri akan diperankan Fahad Haydra sedangkan Denira Wiraguna memerankan sang istri, Fery Farhati. 

Selain itu, film tersebut bisa dinikmati remaja hingga orang tua, penulis juga berharap kisahnya selain menjadi tontonan juga tuntunan.

Ronny Mepet selaku sutradara menyebutkan, kisah tersebut menceritakan ketika Anies Baswedan dan istrinya berada di Yogyakarta.

Dalam film tersebit tidak ada sentuhan fisik justru yang menariknya sentuhan bagi anak muda yang berbeda.

Baca Juga: Anies Baswedan Bela Palestina: Mari Bersolidaritas di Aksi Akbar Bela Palestina Minggu Besok di Monas

Menonton folm tersebut bisa membikin menjadi baper terkait dengan masa muda Anies Baswedan tersebut.

"Tidak ada sentuhan fisik, yang menarik di film ini sentuhan film anak muda yang beda. Ini film bisa dibuat baper. Uh, ternyata masa muda Anies Baswedan tersebut," ujarnya pada wartawan.

Bedanya film tersebut dengan lainnya juga diungkapkan Director of Fotografy, Gunung Nusa Pelita, lebih sesuai dengan karakter masa muda di kota Yogyakarta.