paradapos.com - Setiap malam pergantian tahun baru selalu identik dengan perayaan kembang api yang dinyalakan tanpa henti hingga menjadi tradisi yang terus dipertahankan.
Tak hanya di Indonesia, perayaan tahun baru dengan pesta kembang api juga dilakukan di hampir seluruh belahan dunia.
Berikut fakta dan sejarah tentang kembang api yang kini identik dengan perayaan tahun baru, seperti dirangkum dari berbagai sumber, Rabu, 27 Desember 2023.
Zaman dahulu, diceritakan manusia kerap merayakan pergantian tahun dengan cara menabuh drum hingga menyulut kembang api.
Saat itu kembang api hanya berupa ledakan kencang dan belum memiliki warna seperti sekarang.
Suara kembang api yang menggelegar dipercaya bisa menakut-nakuti roh jahat yang bergentayangan di malam hari pergantian tahun.
Baca Juga: Pos Pelayanan Kesehatan Padang Panjang Layani 24 Jam untuk Nataru
Kembang api yang meledak di langit diperkirakan lahir pada abad ke 7 Masehi, dan Pertama kali ditemukan oleh bangsa China.
Namun, ada pula sejarawan yang berpendapat jika kembang api pertama kali dilakukan oleh bangsa Timur Tengah atau India yang rupanya dibuat secara tidak sengaja.
Pada tahun 800 masehi, ada ahli kimia yang mencampur senyawa kalium nitrat, sulfur, dan arang untuk menciptakan mesiu mentah.
Selain itu, ada pula yang menulis bahwa petasan dan kembang api bermula di tangan seorang juru masak.
Sekitar tahun 1295, kembang api pun mulai menyebar ke seluruh wilayah Eropa, atau lebih tepatnya setelah pelaut terkemuka, Marco Polo, berhasil membawanya dari Tiongkok.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianhaluan.com
Artikel Terkait
Jadi Tersangka Pemerasan dan Pengancaman, Nikita Mirzani Terancam 20 Tahun Penjara
Eks Wakapolri dan Menteri PANRB Komjen (Purn) Syafruddin Meninggal Dunia
asdasdasd
asasdasd