paradapos.com – Saat debat perdana, cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka menjadi spotlight di sejumlah platform media sosial.
Penampilan Gibran Rakabuming yang sempat dianggap banyak kalangan sebagai cawapres kurang memenuhi harapan, seketika terbantahkan.
Sejak menit perdana, performa Gibran Rakabuming dalam ajang debat cawapres berbuah tanggapan positif dari warganet.
Namun di penghujung acara debat, sebuah pertanyaan yang disampaikan Gibran ke cawapres Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menjadi bumerang.
Adanya penggunaan singkatan asing semisal State of the Global Islamic Economy (SGIE) yang diucapkan dalam dialek lokal, membuat pandangan warganet seketika berubah.
Pernyataan Gibran kepada cawapres Cak Imin, juga dinilai sebagai suatu bentuk sikap yang kurang elok dan jauh dari makna sopan.
Antusiasme warganet yang sejak awal acara debat cenderung positif, berangsur luntur dan berganti sentimen negatif.
Penilaian tersebut disampaikan oleh Rizal Nova Mujahid selaku Lead Analyst Drone Emprit yang concern terhadap suatu fenomena di jagat maya.
Baca Juga: Respon Anies Baswedan Soal Candaan Ketum PBNU Sebut Cak Imin Tak akan Menang: Yang Penting Ikhtiar
“Artinya publik cukup kecewa dengan Pak Gibran menyampaikan pertanyaan yang tidak dipahami oleh lawan debat,” jelas Rizal, dikutip dari kanal YouTube METRO TV, Selasa, 26 Desember 2023.
Sehubungan dengan adanya temuan perihal sentimen negatif warganet yang ditujukan kepada Gibran Rakabuming, Dahnil Anzar Simanjuntak memberi tanggapan.
Menurut Jubir TKN Prabowo-Gibran, anggapan warganet yang menyebut cawapresnya kurang elok atau sopan merupakan hal wajar dan biasa.
Sebab pernyataan warganet tersebut bisa saja disampaikan oleh para pendukung cawapres nomor urut satu atau tiga.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayojakarta.com
Artikel Terkait
Jadi Tersangka Pemerasan dan Pengancaman, Nikita Mirzani Terancam 20 Tahun Penjara
Eks Wakapolri dan Menteri PANRB Komjen (Purn) Syafruddin Meninggal Dunia
asdasdasd
asasdasd