Terungkap! Ada Penyusup di Grup Percakapan Indonesia Gelap Mahasiswa UI, Siapa?

- Selasa, 25 Februari 2025 | 14:15 WIB
Terungkap! Ada Penyusup di Grup Percakapan Indonesia Gelap Mahasiswa UI, Siapa?




PARADAPOS.COM - Di balik aksi unjuk rasa bertajuk ‘Indonesia Gelap’ yang diikuti oleh ribuan masyarakat dari berbagai kalangan, khususnya mahasiswa, sejumlah peristiwa terjadi saat mempersiapkan demonstrasi tersebut. 


Salah satunya adalah kehadiran penyusup di grup percakapan aksi ‘Indonesia Gelap’ milik mahasiswa Universitas Indonesia (UI). 


Hal tersebut diungkapkan oleh Koordinator Bidang Sosial Politik BEM Fakultas Hukum UI Muhammad Bagir Shadr.


Melansir dari laporan Tempo berjudul “Manuver Menggembosi Aksi Indonesia Gelap” Bagir bercerita bahwa terdapat penyusup di grup Line aksi ‘Indonesia Gelap’ yang dibuat oleh mahasiswa UI. 


Orang tersebut mengaku bernama AF dan mengklaim sebagai mahasiswa Fakultas Hukum UI angkatan 2019.


"Saya cek ke teman-teman, enggak ada nama itu di fakultas kami," ujar Bagir pada Rabu, 19 Februari 2025.


Bagir kemudian meminta AF untuk menunjukkan kartu mahasiswa sebagai bukti, tetapi tidak mendapat respons. 


Akhirnya, ia mengeluarkan mahasiswa gadungan itu dari grup percakapan. 


Setelah dikeluarkan dari grup, profil AF tiba-tiba berubah nama menjadi berinisial ‘J’, lengkap dengan foto profil baru berupa gambar seorang perempuan.


 "Seperti kerja intelijen, nih," kata Bagir.


Selain itu, dia juga bercerita bahwa beberapa jam sebelum unjuk rasa, sejumlah mahasiswa Universitas Indonesia mendapat pesan dari nomor tak dikenal.  


Hari itu lebih dari 1.000 mahasiswa UI berencana turut serta dalam aksi ‘Indonesia Gelap’ bersama ribuan mahasiswa dari kampus lain. 


Seorang pengurus BEM UI kemudian mendapat pesan WhatsApp dari seseorang yang mengaku berinisial ‘I’.


Kepada mahasiswa itu, ‘I’ mengaku dari organisasi kemasyarakatan di Karawang, Jawa Barat. 


Ia menanyakan perihal teknis aksi unjuk rasa. Mahasiswa UI lain juga mendapat pesan dari parade.id yang menanyakan estimasi massa. 


Ada juga nomor dengan nama akun mrcck menanyakan jadi-tidaknya mahasiswa UI berdemonstrasi. 


Kendati demikian, Bagir menegaskan bahwa mahasiswa UI tidak mengalami tekanan dari pihak internal kampus terkait aksi ‘Indonesia Gelap’. 


Ia menyebut bahwa baik rektorat maupun dosen tidak menghalangi mahasiswa dalam mengekspresikan pendapat mereka. 


Bahkan, menurutnya, para dosen justru memberikan dukungan terhadap aksi tersebut.


Sepanjang pekan lalu, ribuan mahasiswa dan pengunjuk rasa turun ke jalan untuk menyuarakan berbagai keresahan terhadap pemerintahan Prabowo Subianto. 


Aksi ‘Indonesia Gelap’ itu menyoroti beberapa hal, seperti pemangkasan anggaran, menguatnya dwifungsi TNI, hingga program Makan Bergizi Gratis (MBG). 


Aksi yang digelar sejak Senin hingga Jumat, 17-21 Februari 2025 itu terpusat di kawasan Monas, Jakarta dan meluas ke kota lain, seperti Medan, Surabaya, hingga Makassar.


Selain adanya penyusup di grup percakapan aksi ‘Indonesia Gelap’ mahasiswa UI, berbagai upaya penggembosan aksi tersebut pun dialami oleh beberapa perwakilan mahasiswa dari sejumlah universitas yang turun dalam demonstrasi itu. 


Mulai dari adanya peretasan WhatsApps milik Ketua BEM UPNVJ sekaligus Koordinator Media BEM SI, sejumlah alumnus Universitas Muhammadiyah Jakarta yang menawarkan uang agar mahasiswa tidak turun aksi, hingga drone tandingan di aksi ‘Indonesia Gelap’ yang digelar di Yogyakarta.


Sumber: Tempo

Komentar

Tags