PARADAPOS.COM - Mantan Calon Presiden RI, Anies Baswedan memaparkan, dalam mengelola sebuah kota, bahkan sebuah negara, ada prinsip mendasar yang harus dipegang.
Yakni fasilitas publik bukan sekadar aset administratif, tetapi instrumen untuk membangun ekosistem yang lebih inklusif dan produktif.
"Kita sering melihat, ruang-ruang strategis di lingkungan pemerintahan hanya dimanfaatkan untuk fungsi birokrasi, sementara masyarakat, khususnya anak-anak muda, kesulitan mendapatkan akses tempat untuk belajar, berkegiatan, atau sekadar berkreasi," kata Anies dilansir dari unggahannya di Instagram, Senin (24/2/2025).
Anies mengklaim, ketika bertugas di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ia mengambil keputusan untuk membuka akses fasilitas kementerian bagi anak-anak sekolah yang membutuhkan ruang untuk latihan teater, diskusi, atau kegiatan lainnya. Gratis.
Keputusan ini kata Anies, bukan sekadar memberi izin, tetapi merupakan bentuk komitmen bahwa fasilitas negara harus kembali kepada rakyatnya.
Saat memimpin di Jakarta pun demikian. Menurutnya, prinsip yang sama diterapkan yakni kantor kelurahan, kecamatan, hingga fasilitas publik lainnya bisa digunakan masyarakat tanpa harus membayar biaya sewa.
"Karena di kota besar, ruang untuk berkegiatan sering kali mahal dan tidak terjangkau. Sementara itu, gedung-gedung pemerintahan sering kali kosong di akhir pekan," jelas dia.
Anies menegaskan, kebijakan terbaik bukan hanya tentang aturan dan angka, tetapi tentang bagaimana memanfaatkan sumber daya yang ada untuk kepentingan yang lebih luas.
"Saya yakin, dalam bisnis, organisasi, bahkan kepemimpinan sehari-hari, optimalisasi aset yang kita kelola dapat menghasilkan dampak yang jauh lebih besar dibanding sekadar efisiensi administratif," tegasnya.
"Jakarta, dan Indonesia, bisa menjadi lebih baik jika setiap pemimpin, di sektor publik maupun swasta, memiliki perspektif ini: bagaimana setiap keputusan yang kita buat bisa membuka akses dan memberikan manfaat bagi lebih banyak orang?" pungkas mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Sumber: Fajar
Artikel Terkait
Mendes Yandri Cawe-Cawe, Kemenangan Ratu-Najib Dianulir
Ditinggal Poros Perubahan, AHY Bersyukur Kini Masuk Pemerintahan
Ini Dokumen Ekstradisi Paulus Tannos yang Dikirim ke Pemerintah Singapura
Hampir Semua Kepala Daerah PDIP Ikut Retret Kecuali Gubernur Bali