Pernyataan Anies IKN Dibangun Tanpa Kajian Rasional & Komprehensif Memang Kini Terbukti!

- Senin, 24 Februari 2025 | 06:20 WIB
Pernyataan Anies IKN Dibangun Tanpa Kajian Rasional & Komprehensif Memang Kini Terbukti!




PARADAPOS.COM - Aktivis gerakan demokrasi sekaligus alumni UGM, Isti Nugroho, mengatakan apa yang kini dikatakan Anies Baswedan bahwa pembangunan IKN di Kalimantan Timur tanpa ada kajian dan perencanaan komprhensif jelas terbukti. 


Ini karena pada saat sekarang pembangunan ibu kota baru Indonesia sangat serius terancam mangkrak.


"IKN akan mengkrak dan nasibnya sangat potensial seperti Hambalang. Padahal IKN bila dibandingkan dengan Hambalang sangat jauh berbeda skalanya hingga dananya. 


Hambalang hanya beberapa triliun, dan IKN pasti ujungnya nanti akan menelan lebih dari  Rp 500 triliun. Ini tragedi serta juga cermin ketidakmengertian sang penggagasnya, yakni Jokowi. Dia hanya kerja-kerja saja, tanpa mikir panjang,’’ kata Isti Nugroho, Ahad 16 Februari 2025.


Isti mengatakan pembangunan yang tanpa arah, termasuk IKN semasa pemerinahan Jokowi itulah yang membuat bangs aini bangkrut hari ini. APBN dipotong habis karena tak punya uang. 


Dana utang yang besar-besaran dipakai semasa pembangunan infrastruktur selama 10 tahun pemerintahan Jokowi tak produktif.


"Sudah banyak yang mengkrak. Ini misalnya ketika Jokowi membangun banyak bandara kecil di berbagai daerah hingga kereta cepat Jakarta-Bandung juga tak memberikan dana atau keuntungan balik yang cepat. Semuanya merugi."


Bila dibandingkan misalnya dengan cara BJ Habibie ketika menyelesaikan krisis ekonomi 1998, Jokowi sangat mengecewakan. Hasilnya mandul. 


Habibie kala itu dalam pikirannya sangat sistematis menyelesaikan krisis dengan istilah bahwa negara ini seperti sebuah kendaraan terjebak dalan situasi tabrakan masal di depan gerbang tol. Jalanan macet. 


Maka agar bisa lancar kembali jalanan harus dibersihkan dengan cara memilih dan memilah kendaraan mana saja yang harus terlebih dahulu disingkirkan dari jalan.


“Jadi ketika bertindak mengatasi persoalan negara kala itu seorang pemimin negara harus dilakukan melalui pemikiran rasionaln dan komprehnsif. Bukan mengandalkan otot dengan ngomong kerja-kerja saja. Habibie kerja dahulu mengandalkan otak dan kerja keras. Sedangkan Jokowi tampak hanya memakai kerja keras saja. Bayangkan bagaimana IKN itu dibangun dengan tanpa adanya Amdal misalnya. Itu konyok dan ironis,’’ tegas Isti.


Kenyataan IKN yang akan segera mangkrak itu sudah terlihat dari awal. 


Bagaimana membangun sebuah ibu kota baru di tengah kawasan hutan. Di sana tidak ada dukungan suplai logistik, tenaga kerja, hingga material pembangunan.


”Lebih konyol lagi Jokowi ingin IKN dibangun seperti kisah Bandung Bondowoso membangun seribu candi hanya dengan waktu semalam. Ini mana bisa.”


"Dan tanda IKN akan bermasalah juga sudah terlihat sejak awal. Kala itu terjadi peristiwa mundurnya para investor dari Jepang. Ini kemudian disusul tidak datangnya investor dari Singapura dan Timur Tengah seperti yang dijanjikan Jokowi yang katanya ratusan perusahaan itu,’’ kata Isti Nugroho.


Yang paling ironis, lanjut Isti, adalah ketika sekarang kemudian diketahu para supplier pembangunan IKN yang belum dapat pembayaran. Ini jelas sangat mengkhawatirkan.


"Lagi-lagi karena IKN dibangun di tengah hutan dan kemudian dipaksa dikebut agar pembangunnya segera diselesaikan. Apakah mungkin? Sebab, di mana membangun ibu kota itu selama puluhan tahun.”


"Masak Presiden Indonesia masa kini kalah kelas dengan Gubernur Jendral Hindia Belanda, Daendels. Dahulu dia sangat seksama memperhitungkan lokasi pusat pemeritahan kolonial kala itu dari kawasan sekitar pesisir pelabuhan Sunda Kalapa ke arah wilayah Selatan Jakarta, yakni ke Weltevreeden (Jakarta Pusat/Menteng). 


Dia berhitung betul dan melalui tahapan eksekusi proyek yang jelas. Masa kini di IKN, gedung dan istana telah dibangun padahal kala itu air bersih belum tersedia. Ini koyol kan? Daendels beda, sebelum bangun kawasan Menteng misalnya, dia lakukan pengeboran air di 60 titik. Baru setelah tersedia, mulai dibangun gedung dan perumahan," tandas Isti Nugroho.


Sumber: KBANews

Komentar