Massa aksi yang berjumpah puluhan orang itu berada di lajur paling kiri di Jalan Kramat Raya. Dalam aksi ini, mereka terlihat membawa sejumlah spanduk yang berisi tuntutan.
Beberapa spanduk misalnya meminta agar PBNU menggantikan Ketua Umum PBNU sekaligus Sekretaris Jenderal PBNU yang kini dijabat oleh Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
“Karena Gus Yahya sebagai Ketum ketika di Muktamar Lampung yang menkonsolidasi ideologi perjuangan Gus Dur untuk memperbaiki NU ke depan, tapi faktanya hari ini justru kontraproduktif,” kata Muhamad Sholihin selaku Koordinator Massa Aksi, Jumat (2/8/2024).
Salah satu pelanggaran Gus Yahya, kata Sholihin, merupakan terlibatnya PBNU dalam politik praktis. Ia menilai sikap itu mencoreng cita-cita Nahdlatul Ulama.
“Yang sangat menyakitkan mencampuri urusan rumah tangga orang lain. Yang katanya tidak berpolitik praktis tapi malah justru hari ini kami dipertontonkan dengan keputusan PBNU membentuk tim investigasi. Itu adalah offside!” ungkapnya.
Artikel Terkait
Purbaya Ajak Produsen Rokok Ilegal Masuk KIHT, Dapat Tarif Cukai Khusus 2025
Banjir Jati Padang Jaksel: Petugas Kesulatan Atasi Genangan Akibat Hujan Terus
Kopi Termahal di Dunia Rp16 Juta per Cangkir Ada di Dubai, Pecahkan Rekor!
Prabowo Perintahkan KAI Tambah Gerbong & Tingkatkan Kenyamanan Penumpang