Yajuj dan Majuj, Kaum Rakus yang Tidak Menyukai Bangsa Lain selain Diri Mereka Sendiri

- Rabu, 31 Juli 2024 | 05:32 WIB
Yajuj dan Majuj, Kaum Rakus yang Tidak Menyukai Bangsa Lain selain Diri Mereka Sendiri


Mereka akan membunuh semua penghuni bumi dan menghujamkan panah ke langit untuk membunuh penghuni langit. Mereka akan merusak segala sesuatu di sekitarnya, bahkan air danau akan habis jika dilewati oleh Yajuj dan Majuj, itu karena sifat rakus mereka.


Meskipun mereka adalah manusia, tetapi mereka memiliki sifat yang berbeda dari kebanyakan manusia. Ciri utama mereka kecenderungan untuk merusak dan jumlah mereka yang sangat banyak, sehingga ketika mereka turun dari gunung, terlihat seperti air bah yang mengalir.


Ya'juj dan Ma'juj, dua suku yang sangat besar jumlahnya. Perbandingan antara manusia pada umumnya dengan Ya'juj dan Ma'juj adalah 1:999. Mereka dikatakan sebagai mayoritas penghuni neraka. Kedua suku ini telah ada sejak masa Nabi Musa berdakwah.


Abdullah bin 'Amr mengatakan bahwa salah satu dari mereka tidak akan mati kecuali ia telah memiliki keturunan sejumlah seribu atau lebih.


Sifat mereka disebutkan sangat keras, kasar, tidak beradab, sombong, gigih, suka berperang, merampok, membunuh, merusak, memperkosa, dan tidak menyukai umat (bangsa) selain diri mereka sendiri.


Kesombongan mereka digambarkan dalam sebuah hadits Nabi Muhammad, di mana setelah berhasil membunuh seluruh penduduk bumi, mereka melemparkan anak panah dan tombak ke atas awan dan beranggapan bahwa mereka telah berhasil membunuh penduduk langit (para malaikat) karena anak panah dan tombak mereka kembali dengan berlumuran darah.


Mereka memiliki wajah seperti tembikar dengan mata sipit, jambul rambut berwarna putih, dan bermuka lebar.


Menurut tafsir Ibnu Katsir, Ya'juj dan Ma'juj adalah keturunan Nuh AS, tepatnya dari garis keturunan Yafith bin Nuh AS, anak-anak Yafis atau orang tua bangsa Turki (yang merupakan sebagian kecil dari Ya'juj dan Ma'juj). Mereka juga dianggap sebagai keturunan Adam AS.


Ya'juj dan Ma'juj ditinggalkan di belakang tembok penghalang yang dibangun oleh Zulqarnain. Dalam surah Al-Kahf, Raja Dzul Qarnain menemukan suatu kaum di antara dua gunung saat dalam perjalanannya.


Dzul Qarnain tidak mengerti bahasa mereka, tetapi mereka mengeluh kepadanya bahwa ada ancaman dari Ya'juj dan Ma'juj yang mengancam keamanan. Mereka meminta Dzul Qarnain membangun tembok untuk melindungi mereka dari kejahatan Ya'juj dan Ma'juj. Dzul Qarnain kemudian memenuhi permintaan tersebut.


Tembok itu sudah dibuka pada zaman Nabi. Rasulallah SAW bersabda: Hari ini, dinding Ya'juj dan Ma'juj telah dibuka seperti ini. Beliau kemudian melingkarkan ibu jari dengan jari telunjuk.


Allah SWT berfirman dalam Quran Surah Al Anbiya: 95-97 yang artinya:

Halaman:

Komentar