JAKARTA (paradapos.com) - Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo, menegaskan bahwa Gereja Katolik tetap netral dan tidak memihak kepada pasangan capres-cawapres tertentu dalam Pemilu 2024.
Pernyataan ini disampaikan setelah pertemuan antara petinggi gereja Katolik dengan beberapa calon presiden dan calon wakil presiden, termasuk Prabowo Subianto, di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia di Jakarta pada Jumat (26/1).
Dalam keterangannya, Uskup Suharyo menyatakan bahwa dalam gereja Katolik, pilihan politik bervariasi, dan pimpinan gereja tidak boleh berpihak karena tugas utama mereka adalah mempersatukan umat. Netralitas ini dipertahankan untuk menjaga fungsi pemersatu gereja.
Baca Juga: Tahun Yubileum 2025 Akan Dibuka Secara Resmi oleh Paus Fransiskus di Vatikan, 24 Desember 2024
"Jadi, dalam gereja Katolik, pilihan politik itu macam-macam. Kami pimpinan-pimpinan gereja tidak boleh berpihak karena tugas kami adalah mempersatukan. Nanti, kalau berpihak, fungsi pemersatu itu hilang," ungkap Uskup Suharyo.
Menurutnya, gereja akan mendukung siapapun yang terpilih melalui proses yang telah diatur oleh undang-undang. Dalam pertemuan tersebut, Uskup Agung Jakarta juga menyampaikan bahwa sikap pimpinan gereja harus sejalan dengan inspirasi iman. Ia menekankan bahwa berdasarkan inspirasi iman, umat Katolik berjuang untuk kebaikan bersama dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Tadi saya menyampaikan kepada Bapak Prabowo, kami sebagai bagian dari Gereja Katolik, bagian hierarki, wilayah kami adalah iman, tidak yang lain. Berdasarkan inspirasi iman itu mendorong seluruh umat Katolik untuk dalam fungsi dan peranan berbeda berjuang untuk kebaikan bersama yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat," ungkapnya.
Sementara itu, Prabowo Subianto dalam pertemuan tersebut menyampaikan pencalonannya di Pemilu 2024 beserta tekad, visi, misi, dan program-programnya untuk Indonesia, dengan menekankan komitmen pada kontestasi politik yang santun dan damai. Prabowo juga menyoroti pentingnya persatuan dan kerukunan di antara seluruh rakyat Indonesia, yang harus dipelopori dan diberi contoh oleh para elite dan pemimpin Indonesia.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: katolikku.com
Artikel Terkait
Anda Wajib Tinggalkan 8 Kebiasaan Ini Jika Ingin Tetap Dihormati Seiring Bertambahnya Umur!
Bareskrim Polri Tetapkan Eks Pegawai BPOM sebagai Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!