Baznas Siapkan 1.020 Guru Al Quran Bahasa Isyarat Bagi Tuna Rungu di Seluruh Indonesia

- Kamis, 25 Januari 2024 | 02:01 WIB
Baznas Siapkan 1.020 Guru Al Quran Bahasa Isyarat Bagi Tuna Rungu di Seluruh Indonesia

HARIAN MERAPI - Ketua Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia (Baznas RI), Prof Dr KH Noor Achmad MA menilai dari 22 juta sampai 30 juta disabilitas di Indonesia ada sebanyak 2,5 juta penyandang tuna rungu.

Selama ini banyak penyandang tuna rungu kesulitan untuk belajar membaca Al Quran.

"Untuk itu kita laksanakan pelatihan bagi guru dan tenaga pendidik Al Quran yang didik secara khusus untuk mengajar penyandang disabilitas khususnya tuna rungu," ujar KH Noor Ahmad disela-sela pembukaan Pelatihan Guru dan Tenaga Pendidik Bagi Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara di Wisma Sargede Yogya, Rabu (24/1/2024).

Baca Juga: Bahlil : Kenaikan pajak hiburan rasa-rasanya akan ganggu iklim investasi

Untuk itu dalam tahun 2024 ini akan dilakukan pelatihan guru dan tenaga pendidik Al Quran sebanyak 1.020 orang di seluruh Indonesia.

Sehingga dari 34 provinsi ada sebanyak 30 guru dan tenaga pendidik Al Quran yang akan mendapatkan pelatihan.

"Sebelumnya kami bertanya apakah mengajar Al Quran bagi tuna rungu bisa lalu sumber Al Quran dari mana. Namun setelah ada yang pernah pengalaman tashih Al Quran dengan bahasa isyarat ternyata bisa," imbuh KH Noor Ahmad.

Baca Juga: Ini harapan Gen Z pada Pemilihan Presiden 2024. Pemimpin yang netral dan pro rakyat

Untuk itu Baznas bekerja sama dengan Kementerian Agama mencetak Al Quran dengan bahasa isyarat.

Sehingga sampai saat ini Indonesia satu-satunya negara yang telah mencetak Al Quran dengan bahasa isyarat.

"Untuk itu kami meminta agar Al Quran dicetak banyak karena Baznas butuh untuk bekal pelatihan bagi guru maupun tenaga pendidik Al Qur'an dengan bahasa isyarat," terang KH Noor Ahmad.

Baca Juga: DIY bakal miliki pelabuhan pendaratan ikan baru, lokasinya tidak jauh dari kota Wonosari

Untuk itu pihaknya mengapresiasi Baznas DIY yang telah melaksanakan pelatihan untuk pertama kalinya selama dua hari sampai Kamis 25 Januari 2024.

Dengan keberhasilan ini nantinya akan dikembangkan di seluruh provinsi di DIY seluruh Indonesia.*

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianmerapi.com

Komentar