Butuh Perjuangan Keras, Prabowo Subianto Sebut Perlu Pemimpin yang Sadar akan Perdamaian

- Selasa, 23 Januari 2024 | 05:20 WIB
Butuh Perjuangan Keras, Prabowo Subianto Sebut Perlu Pemimpin yang Sadar akan Perdamaian

GORAJUARA - Prabowo Subianto mengungkapkan butuh perjuangan keras untuk menjaga perdamaian. Karena itu, diperlukan pemimpin yang mengerti dan menyadari hal tersebut.

Hal tersebut diungkapkan Capres nomor urut 2 saat menghadiri acara pertemuan relawan Erick Thohir Alumni Amerika Serikat (ETAS) yang digelar di Plaza Senayan, Jakarta, Senin (22/1/2024)

"Indonesia punya satu sifat yang sama seperti AS, yaitu negara majemuk," kata Prabowo di hadapan sekitar 120-an relawan Erick Thohir alumni AS (ETAS).

Baca Juga: RESPECT! Belajar dari Pemilu 2014 dan 2019, Prabowo Subianto Minta Persaingan Tak Jadi Permusuhan

Prabowo mengaku pernah membaca sebuah penelitian bahwa masa-masa kritis negara diuji saat memasuki usia 70 tahun. Terlebih negara majemuk dengan beragam suku, ras, dan agama, diperlukan kerja sama dan harmonisasi yang baik oleh semua pihak.

"This is our destiny to born in here, we have to live and work together. Kita kerja sama lebih baik dalam suasana yang enak dan harmonis," ujar Prabowo.

Baca Juga: Didukung Relawan Erick Thohir Alumni Amerika Serikat, Prabowo Subianto Paham Mengapa Kalah di Dua Kali Pilpres

Ia melanjutkan, tanpa kerja sama dan harmonisasi yang baik, negara tidak akan bisa makmur jika tidak mengedepankan kesejukkan dan perdamaian. Pertikaian hanya menimbulkan penderitaan.

"There can be no prosperity without peace. Saya mantan prajurit, bidang saya adalah perang. Dalam pemahaman saya, perang itu maha dahsyat menimbulkan penderitaan," kata dia.

Baca Juga: Mau Liburan Numpang Whoosh, Jangan Khawatir Ada 5 Destinasi Wisata yang Lokasinya Dekat dengan Stasiun Kereta Cepat

Oleh karena itu, diperlukan pemimpin yang dapat memberikan pengaruh kesejukkan dan perdamaian kepada rakyatnya. Prabowo menilai, pemimpin di Indonesia seperti pendulum.

"Rakyat itu sangat terpengaruh oleh para pemimpinnya. Pemimpin di Indonesia itu ibarat pendulum, kalau di atas goyang, di bawahnya (rakyat) goyang kencang. Makanya, pemimpin harus sadar itu," kata Prabowo.

 

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: gorajuara.com

Komentar