AHY : Prabowo Berjasa Selamatkan Jutaan Nyawa Saat Pandemi Dengan Relakan Anggaran Pertahanan

- Kamis, 18 Januari 2024 | 18:20 WIB
AHY : Prabowo Berjasa Selamatkan Jutaan Nyawa Saat Pandemi Dengan Relakan Anggaran Pertahanan

paradapos.com : Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyebut calon presiden Prabowo Subianto telah berjasa saat Indonesia menghadapi pandemi Covid-19 yang berlangsung masif 2020-2022.

Prabowo yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan, kata AHY, telah mengikhlaskan anggaran belanja sektor pertahanan dialihkan untuk penanganan pandemi.

"Banyak yang tidak sadar dan kurang mengapresiasi, bahwa jasa Pak Prabowo selaku Menteri Pertahanan,
adalah merelakan alokasi anggaran pertahanan secara signifikan, untuk menyelamatkan nyawa jutaan rakyat Indonesia di masa pandemi," kata AHY saat menghadiri kampanye Partai Demokrat dan bertemu dengan berbagai elemen masyarakat di Yogyakarta Kamis sore 18 Januari 2024.

AHY menuturkan, saat pandemi Covid-19, Prabowo juga berinisiatif mengerahkan pasukan TNI untuk
berpartisipasi aktif dalam merawat korban-korban pandemi di tempat-tempat isolasi.

"Langkah ini, tidak cukup hanya dengan kerja biasa, tetapi dibutuhkan
keikhlasan dan kebesaran hati," kata AHY.

Menurut AHY, Prabowo telah bertindak sebagai negarawan saat Indonesia menghadapi pandemi Covid.

"Hakikat dan prinsipnya, serta tugas seorang Menhan adalah melindungi keselamatan seluruh warga negara, maka kami Partai Demokrat mengapresiasi kinerja Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan jajarannya," ujar AHY.

AHY mengaku usai debat ketiga calon presiden pada Minggu 7 Januari 2024 lalu yang mengangkat tema Pertahanan Keamanan dan Hubungan Internasional, ia pun
sempat mendapat pertanyaan seputar tema pertahanan negara di sela kegiatan kampanye.

"Pertanyaan itu salah satunya soal
terkait modernisasi sektor pertahanan sampa soal
kesejahteraan para pensiunan TNI dan Polri," kata dia.

Menurutnya urusan pertahanan keamanan dan hubungan internasional, secara langsung dan tak langsung berkaitan dengan urusan ekonomi, hingga urusan perut.

"Kita kadang mengabaikan urusan pertahanan negara dan hubungan internasional, seolah itu
persoalan negara lain," kata dia.

"Ada yang mengatakan, kita tidak perlu ikut campur dan bereaksi berlebihan, ada yang bilang, kita fokus urusan dalam negeri saja, menurut kami, pandangan seperti ini kurang tepat," kata dia.

"Sebab kita hidup dalam tatanan dunia yang saling berkaitan dan mempengaruhi," ujar dia.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sijogja.com

Komentar