BMKG Prediksikan Cuaca Ekstrem Hingga Februari 2024, Dwikorita Karnawati Paparkan Tiga Penyebab Utamanya

Tuesday, 16 January 2024
BMKG Prediksikan Cuaca Ekstrem Hingga Februari 2024, Dwikorita Karnawati Paparkan Tiga Penyebab Utamanya
BMKG Prediksikan Cuaca Ekstrem Hingga Februari 2024, Dwikorita Karnawati Paparkan Tiga Penyebab Utamanya

 

NEWSmedia – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati ungkap prediksi cuaca ekstrem yang akan melanda beberapa wilayah di Indonesia.

Dwikorita Karnawati mengatakan, cuaca ekstrem di beberapa wilayah diprediksi akan berlangsung hingga Februari 2024 mendatang.

Belum lagi memang beberapa hari terakhir ini sering terjadi hujan lebat disertai dengan kilat dan angin kencang.

Baca Juga: Gak Pernah Menangis Bisa Bikin Hilang Penglihatan, Simak Penjelasan dari Para Ahli Kesehatan: Di Umur Berapa Kamu Tau?

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menghimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem hingga Februari 2024.

“Potensi hujan lebat hingga sangat lebat, angin kencang dan gelombang tinggi masih memiliki peluang yang tinggi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia,” pungkas Dwikorita Karnawati yang dikutip langsung NEWSmedia melalui laman resmi BMKG pada Selasa 16 Januari 2024.

Dwikorita Karnawati juga paparkan tiga penyebab cuaca ekstrem yang akan melanda Indonesia, apa aja sih?

Baca Juga: Pakai Masker Double Lebih Efektif Tangkal Virus? Kamu Harus Tau Faktanya

Pertama, monsun Asia yang beberapa hari terakhir ini menunjukkan aktivitas yang cukup signifikan. Apa itu monsun Asia?

Monsun Asia merupakan pola angin musiman yang membawa hujan lebat di kawasan Asia. Kondisi tersebut berpotensi disertai dengan fenomena seruakan dingin yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.

Kedua, cuaca ekstrem dikarenakan adanya daerah tekanan rendah yang terpantau disekitar Laut Timor dan Teluk Carpentaria serta di Samudera Hindia sebelah Barat Sumatera.

Baca Juga: Mau Kuliah Gratis? Cek Disini Beasiswa D4 dan S2 di Brunei Darussalam Edisi 2024, Lengkap Cara Daftar

Daerah tekanan rendah dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan angin kencang di wilayah Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan Sulawesi bagian Selatan serta berdampak pada peningkatan gelombang tinggi di perairan sekitarnya.

Ketiga, Dwikorita Karnawati menyebut adanya aktivitas gelombang atmosfer masih menunjukkan kondisi yang signifikan dalam meningkatkan pertumbuhan awan hujan dan potensi cuaca ekstrem.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: newsmedia.co.id

Tags

Komentar

Artikel Terkait

Terkini