RADAR JOGJA - Perempuan yang diduga anggota ISIS telah dipulangkan di Kyrgyzstan. Namun, beberapa negara menolak keras pemulangan tersebut.
Para perempuan tersebut mengungkapkan, mereka mereka selama ini mengikuti suami, ayah, dan saudara laki-lakinya ke dalam zona perang tanpa mereka sadari.
Apa yang terjadi pada mereka di sana, apa yang mereka lakukan, seberapa banyak yang mereka ketahui, yang mana mereka telah disembunyikan dibalik reruntuhan kekhalifahan.
Pemerintah Kyrgyzstan memutuskan untuk memperlakukan mereka seperti dengan kehati-hatian. Sembilan dari 10 kasus sedang diselidiki polisi.
“Yang penting disini tenang. Semua orang bersyukur karena itu. Anak-anak menyukainya” kata Fatimah, salah satu wanita yang tinggal bersama kelompok ISIS.
Dilansir dari BBC, Fatimah mengikuti suaminya ke Turki pada tahun 2013 saat suaminya ingin bekerja di sana.
Ketika itu, seluruh keluarganya ikut, termasuk dua putra Fatimah yang sudah dewasa dan putrinya, dan seorang cucunya.
Dia mengatakan bahwa dia baru menyadari mereka berada di Suriah ketika mereka mendengar deru pesawat jet diatas dan melihat penjaga ISIS.
Beberapa hari setelah itu, dia kehilangan suaminya dan putranya. Suaminya tewas setelah bom menghantam mobilnya, sedangkan putranya tertembak oleh penembakan jitu.
Karena tidak bisa pergi, para perempuan tersebut menghabiskan hampir enam tahun dibawah pemerintahan ISIS di Irak dan Suriah.
Ketika para pejuang ISIS diusir, Fatimah, putrinya dan cucunya berakhir di al-Hol, kamp penahanan terbesar di Suriah bagi para tersangka pejuang ISIS dan keluarga mereka.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarjogja.jawapos.com
Artikel Terkait
Anda Wajib Tinggalkan 8 Kebiasaan Ini Jika Ingin Tetap Dihormati Seiring Bertambahnya Umur!
Bareskrim Polri Tetapkan Eks Pegawai BPOM sebagai Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!