paradapos.com – Memasuki awal tahun 2024, sejumlah pengamat terus menyoroti sejumlah manuver politik yang dilakukan Joko Widodo.
Dari menggelar acara makan malam dengan sejumlah petinggi partai hingga mengomentari debat capres, membuat netralitas Joko Widodo sebagai Presiden makin dipertanyakan.
Terlebih ketika di Hari Ulang Tahun PDIP yang merupakan partai kelahirannya, Joko Widodo justru absen dengan alasan tak menerima undangan.
Wacana perihal Joko Widodo yang telah resmi angkat kaki dan berpisah dari PDIP kemudian berkembang di ranah publik.
Baca Juga: Anies Baswedan Bakal Menang di Putaran Kedua? Yunus Triyonggo Bongkar Tanda-tanda Alam Semesta
Sehubungan dengan ketidakhadiran Joko Widodo di acara ulang tahun PDIP, Pengamat Politik Hendri Satrio memberi tanggapan.
Sebagai seorang kader, Hensat yakin Joko Widodo sudah hafal dengan hari jadi PDIP yang merupakan kendaraan politiknya.
Berdasarkan pada pemahaman tersebut, Hensat menilai akan lebih baik jika Joko Widodo memilih untuk mengosongkan jadwal.
Terlebih karena di dalam perayaan HUT PDIP juga merupakan perayaan khusus yang bisa memperkuat solidaritas antar kader.
“Ada agenda yang sebetulnya bisa dikelola lagi jadwalnya, karena pertemuan bukan seperti KTT atau Summit yang tidak bisa diundur,” ujar Hensat.
Baca Juga: Ajak Mahfud MD Taruhan soal Tahanan Bisa Pindah Lapas, Alvin Lim: Kecuali Saya Bayar, Baru Bisa
Menurut Hensat, sebagai bentuk rasa hormat, kunjungan Presiden Joko Widodo ke Filipina bisa dilakukan usai menyempatkan diri hadir di acara.
“Bila ada rasa hormat kepada PDIP yang membesarkan dirinya, kunjungan kenegaraan itu bisa diatur atau di jadwal ulang,” ujar Hensat.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayojakarta.com
Artikel Terkait
Anda Wajib Tinggalkan 8 Kebiasaan Ini Jika Ingin Tetap Dihormati Seiring Bertambahnya Umur!
Bareskrim Polri Tetapkan Eks Pegawai BPOM sebagai Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!