Lai Ching-te jadi Presiden Terpilih Taiwan, Tantangan dan Komitmen untuk Merajut Kemerdekaan, Demokrasi, dan HI

- Minggu, 14 Januari 2024 | 10:40 WIB
Lai Ching-te jadi Presiden Terpilih Taiwan, Tantangan dan Komitmen untuk Merajut Kemerdekaan, Demokrasi, dan HI

paradapos.com - Pemilihan presiden di Taiwan pada hari Sabtu telah menarik perhatian negara tetangganya, Tiongkok, yang mengindikasikan bahwa pemilihan presiden tersebut dapat memicu ketegangan antara perdamaian dan konflik di pulau tersebut.

Meskipun Taiwan telah mengatur dirinya sendiri selama hampir tiga perempat abad, Tiongkok tetap mengklaimnya sebagai wilayahnya.

Kandidat Presiden

Calon presiden, yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden dan dikenal sebagai William Lai, mencalonkan diri dari Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa. 

Baca Juga: Jadi Negara Pengguna Vape Terbanyak di Dunia, 1 dari 4 Orang Indonesia Adalah Penggunanya

Dalam kurun waktu 25 tahun sebagai dokter dan politisi lulusan Harvard, Lai memicu kemarahan pemerintah Tiongkok beberapa tahun yang lalu ketika ia menyebut dirinya sebagai "pekerja pragmatis untuk kemerdekaan Taiwan." Meskipun demikian, ia tidak menutup pintu untuk berdialog dengan Tiongkok.

Salah satu kandidat utama lainnya adalah Hou Yu-ih, yang berasal dari partai oposisi utama Koumintang (KMT). Partai ini merupakan penerus pemerintahan yang mundur dari pemerintahan Taiwan pada tahun 1949 setelah mengalami kekalahan dalam perang saudara melawan Partai Komunis Tiongkok di daratan.

Dikenal sebagai partai yang umumnya lebih ramah terhadap Tiongkok dibandingkan DPP, KMT memiliki Hou Yu-ih sebagai presidennya. 

Baca Juga: Situasi Memanas: Serangan Udara Rusia Terhadap Ukraina Menggunakan 40 Peluru Kendali Dan Drone

Sebelum terjun ke dunia politik pada tahun 2010, Hou menjabat sebagai kepala kepolisian di pulau tersebut.

Kandidat presiden ketiga adalah Ko Wen-je dari yang lebih kecil yaitu Partai Rakyat Taiwan, yang ia dirikan pada tahun 2019. Ko, seorang ahli bedah yang berubah menjadi politisi blak-blakan, menganjurkan pendekatan dalam hubungan dengan Beijing. 

Meskipun ia menyatakan kesiapan untuk berdialog dengan Tiongkok, esensinya adalah bahwa Taiwan harus tetap mampu menjaga demokrasi dan kebebasan sipilnya.

Partai tersebut menolak klaim kedaulatan Tiongkok atas Taiwan.

Baca Juga: Bebas Macet! Infrastruktur Terbaru Seharga Rp200 M di Kota Medan Segera Rampung Tahun Ini

Kemenangan Lai Ching-Te

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianhaluan.com

Komentar