Bela Prabowo, Grace Natalie Sebut Rumah Dinas Prajurit TNI yang Belum Terealisasi Tinggal 28 Persen

Saturday, 13 January 2024
Bela Prabowo, Grace Natalie Sebut Rumah Dinas Prajurit TNI yang Belum Terealisasi Tinggal 28 Persen
Bela Prabowo, Grace Natalie Sebut Rumah Dinas Prajurit TNI yang Belum Terealisasi Tinggal 28 Persen

paradapos.com -- Pada debat capres ketiga, Prabowo Subianto mendapat berbagai pertanyaan dari capres lainnya.

Salah satu pertanyaan yang dilontarkan adalah masih kurangnya tempat tinggal untuk para prajurit TNI, padahal capres nomor urut 02 itu disebut memiliki lahan sebanyak 340 ribu hektare.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua TKN Prabowo - Gibran, Grace Natalie, mengatakan bahwa pernyataan itu tidak benar dan tidak sesuai data.

Baca Juga: Koran Gelap Achtung Beredar di Sejumlah Kota Besar Indonesia, TKN Prabowo-Gibran Duga Ada Upaya Mengagalkan Pilpres 2024

Grace Natalie mengungkapkan bahwa saat ini rumah dinas prajurit TNI hanya menyisakan 28 persen yang belum terealisasi.

"Rumah dinas prajurit yang belum terealisasi itu tinggal 28 persen," ungkap Grace Natalie dikutip ayojakarta dari Youtube tvOneNews pada Sabtu (13/1/2024).

Meski menerima serangan dari dua finalis lain saat debat, Grace Natalie mengaku Prabowo telah mempersiapkan debat dengan baik, termasuk siap presentasi dan menjawab pertanyaan pertanyaan finalis.

Namun, lanjut Grace Natalie nampaknya Prabowo tidak menduga bahwa akan diserang dengan banyak hal yang sifatnya tidak benar menurut data.

Baca Juga: TKN Prabowo-Gibran Bongkar Adanya Dugaan Upaya Penggagalan Pemilu 2024: Isinya Adalah Fitnah

"Seperti framing negatif kepada dirinya. Misal dengan kepemilikan tanah, kita kan tahu dalam dunia komunikasi sebuah informasi itu begitu sudah keluar orang berpikir itu yang benar, walaupun sudah diralat kemudian, ralatan itu belum tentu orang baca, yang dibaca itu yang duluan dirilis," paparnya.

Ia juga menyoroti strategi finalis yang menggunakan disinformasi, fitnah, dan hoaks untuk membuyarkan informasi serta menjatuhkan citra Prabowo.

"Finalis memiliki strategi untuk membuyarkan informasi dengan melakukan disinformasi atau fitnah dan hoaks,"ujarnya.

Menurutnya, banyak pakar komunikasi menyatakan bahwa ajang tersebut menjadi wadah untuk menjatuhkan personal dan mendegradasi orang dengan fakta yang tidak benar.

Baca Juga: Khofifah Bergabung, TKN Yakin Elektabilitas Prabowo-Gibran Meningkat

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayojakarta.com

Tags

Komentar

Artikel Terkait

Terkini