SKepada Institut Sekuler Imam Misionaris Kerajaan Kristus: Jadilah Saksi Kristus

Friday, 12 January 2024
SKepada Institut Sekuler  Imam Misionaris Kerajaan Kristus: Jadilah Saksi Kristus
SKepada Institut Sekuler Imam Misionaris Kerajaan Kristus: Jadilah Saksi Kristus

KOTA VATIKAN (paradapos.com) - Paus Fransiskus bertemu dengan para anggota Institut para imam sekuler, Bapa Suci menekankan bahwa sekularitas berarti “melayani dan memberi kesaksian tentang Kerajaan Allah di dunia ini.”

Oleh Joseph Tulloch
“Gereja, dan setiap orang yang dibaptis, ada di dunia, untuk dunia, namun bukan dari dunia.”

Demikian kata-kata Paus Fransiskus pada Kamis pagi saat ia bertemu dengan anggota Institut Sekuler Imam Misionaris Kerajaan Kristus.

Anggota Institut ini adalah para imam diosesan, atau sekuler – bukan imam religius – yang tinggal di berbagai belahan dunia di bawah yurisdiksi uskup setempat.

Pertemuan mereka dengan Paus terjadi sebagai bagian dari perayaan ulang tahun ke-70 Institut tersebut, dan para anggota memberikan kepada Paus Fransiskus denah pusat pelatihan baru yang sedang dibangun di Burundi.

Sekularitas vs Sekularisme

Dalam sambutannya, Paus Fransiskus memulai dengan menggarisbawahi “nilai sekularitas dalam kehidupan dan pelayanan para imam.”

Baca Juga: Para Pria di Polandia dan Irlandia Terus Melakukan pawai Doa Rosari di Berbagai Tempat Umum

“Sekularitas (secolarità),” tegasnya, “tidak sama dengan sekularisme (laicità).”

Sekularitas, katanya, lebih merupakan “sebuah dimensi Gereja,” yang berkaitan dengan misinya untuk “melayani dan menjadi saksi Kerajaan Allah di dunia ini.”

Jika, kata Paus, sekularitas adalah sebuah dimensi Gereja, maka para imam, serta umat awam, dipanggil untuk menghayatinya.
Inspirasi dari Santo Fransiskus

Paus Fransiskus kemudian memuji cara para imam dalam menjalani panggilan sekuler mereka.

Para anggota Institut, katanya, hidup “menurut karisma Fransiskan” dan dengan demikian dibentuk untuk “pelayanan yang rendah hati, siap sedia, dan persaudaraan.”

Mereka juga hidup, katanya, “menurut teladan kedudukan Kristus sebagai raja, yang terdiri dari pelayanan, pemberian diri dengan murah hati, dan solidaritas dengan orang miskin dan orang-orang yang terpinggirkan.”

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: katolikku.com

Tags

Komentar

Artikel Terkait

Terkini