Media Asing Soroti Pose 'Gemoy' Prabowo di Kampanye Pilpres 2024: Tutupi Rekam Jejak Kelam '98?

- Selasa, 09 Januari 2024 | 12:40 WIB
Media Asing Soroti Pose 'Gemoy' Prabowo di Kampanye Pilpres 2024: Tutupi Rekam Jejak Kelam '98?

paradapos.com – Menjelang Pilpres 2024, dunia politik Indonesia sedang menjadi perhatian sejumlah media asing.

Kali ini giliran gimmick gemoy capres Prabowo Subianto yang menjadi target dari media asing asal Inggris, The Guardian.

Perubahan Prabowo yang semula dikenal sebagai pemimpin militer yang garang, kini menjadi kakek yang lucu menjadi topik pemberitaan The Guardian yang tayang pada 9 Januari 2024.

Baca Juga: Debat Capres Ketiga Jadi Tempat Anies Unjuk Gigi, Qodari: Lebih Cocok Jadi Diplomat

Hal ini dibahas dalam artikel yang berjudul “From military leader to ‘harmless grandpa’: the rebranding of Indonesia’s Prabowo”.

Perubahan yang dimaksud merujuk pada aksi kampanye capres nomor urut 02 yang mengedepankan aksi joget 'gemoy' di TikTok.

“Dalam momen kampanye, Prabowo menggoyangkan pinggul dan melambaikan tangannya. Video saat dirinya berjoget ini viral di Tiktok, yang kemudian dikenal dengan sebutan ‘gemoy’ yang berarti lucu,” tulis media asing tersebut.

Baca Juga: Wow! Lebih Dari 1,5 Juta Kendaraan Melintasi JTTS Selama Nataru Hanya dalam Dua Pekan

Metode kampanye seperti ini berhasil viral karena mendapat atensi para generasi muda yang banyak terpengaruh media sosial.

The Guardian menilai aksi Prabowo ini merupakan sebuah rebranding guna menutupi rekam jejak masa lalunya.

Diketahui, Prabowo dituduh terlibat dalam penculikan dan penyiksaan terhadap aktivis pro-demokrasi di akhir tahun 1990an serta pelanggaran HAM di Papua dan Timor Timur.

Baca Juga: Revolusi Tanpa Uang Tunai: Penggunaan QRIS Menguat Pesat di Tengah Kemudahan Aktivitas Harian

Dr. Alexander R. Arifianto, Senior Fellow, Indonesia Programme di S. Rajaratnam School of International Studies menyatakan bahwa rebranding ini digunakan oleh tim kampanye Prabowo untuk membangun image kakek lucu.

“Khususnya menargetkan generasi muda yang tidak memiliki pemahaman mengenai apa yang Prabowo lakukan di masa lalu,” katanya.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianhaluan.com

Komentar