9 Tahun Politik Luar Negeri Indonesia, Capaian Diplomasi Ekonomi Menurut Menlu Retno Marsudi

- Selasa, 09 Januari 2024 | 12:01 WIB
9 Tahun Politik Luar Negeri Indonesia, Capaian Diplomasi Ekonomi Menurut Menlu Retno Marsudi

paradapos.com - Capaian diplomasi Indonesia didasarkan pada prioritas 4 1, yang dicanangkan di awal pemerintahan Presiden Jokowi. Capaian tersebut salah satunya adalah penguatan diplomasi ekonomi yang menghasilkan penguatan perdagangan dan investasi.

Hal itu disampaikan Menlu Retno Marsudi di Bandung, Senin 8 Januari 2024, dalam Pernyataan Pers Tahun Menteri Luar Negeri (PPTM) 2024.

Angka perdagangan Indonesia dengan dunia pada 2014 tercatat lebih dari USD 355 miliar. Pada 2023, volume perdagangan Januari-November tercatat lebih dari US$ 439 miliar atau naik hampir 24 persen dan mengalami surplus lebih dari USD 33 miliar.

Di sisi investasi, pada 2014 realisasi investasi asing mencapai US$ 28,5 miliar. Sementara itu, pada periode Januari sampai September 2023 nilai investasi sudah mencapai lebih dari US$ 37 miliar atau lebih dari 32 persen.

Untuk meningkatkan akses pasar dan mengurangi hambatan perdagangan, telah dihasilkan 27 perjanjian perdagangan dan ekonomi. Perjanjian tersebut berupa PTA, FTA, CEPA maupun RCEP, termasuk dengan Korea, Australia, Mozambik, PEA dan Chile.

Sejumlah Protokol Perdagangan, terutama untuk produk pertanian dan perikanan. juga telah diselesaikan,

Indonesia juga melakukan berbagai inisiatif baru untuk memperkuat kemitraan ekonomi Indonesia di berbagai kawasan, termasuk dengan melibatkan sektor swasta.

Diplomasi  ekonomi juga dijalankan untuk melawan diskriminasi terhadap kelapa sawit dan produknya serta untuk memperkuat hilirisasi industri.

Diplomasi ekonomi Indonesia diperkuat di forum PBB, G20 dan ASEAN yang melibatkan BUMN dan sektor swasta. 

Diplomasi ekonomi, lanjut Menlu Retno, menghasilkan investasi proyek strategis di Indonesia seperti Pembangunan pelabuhan Patimban, MRT Jakarta fase 2 dengan Jepang, Kereta cepat Jakarta-Bandung dengan China, dan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya terapung di Cirata dengan Uni Emirat Arab.

Diplomasi juga dilakukan untuk memfasilitasi sektor swasta Indonesia dengan mitra di luar negeri, seperti eksplorasi migas di Tanzania dan Mozambik, penetrasi obat-obatan termasuk obat onkologi ke Tanzania, penetrasi produk peralatan rumah tangga Indonesia ke Mongolia, pembukaan pabrik rendang di Bulgaria, dan pendirian sentra distribusi UMKM di Jepang.

Menlu Retno menambahkan bahwa diplomasi ekonomi juga memperkuat peran diaspora Indonesia yang tercatat berjumlah sekitar 8,8 juta orang.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: naratimes.com

Komentar