KABAR RAKYAT - Tahun 2024 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Banyuwangi akan terus berupaya mengajak masyarakat untuk segera melakukan aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD).
Kepala Dispendukcapil Banyuwangi, Djuang Pribadi mengatakan, pihaknya akan terus berpacu melaksanakan sosialisasi dan perekaman KTP khususnya IKD di setiap kecamatan maupun lembaga pendidikan.
” Selain jemput bola perekaman KTP di kecamatan-kecamatan, kami akan ke sekolah – sekolah untuk perekaman KTP bagi pemula sekaligus kami tawari mereka langsung. Sebelum kami cetak, kami harapkan mereka untuk mengunduh aplikasi IKD. Kami sampaikan itu sebagai bentuk antisipasi atau mencadangkan apabila KTP secara fisik hilang, mereka punya cadangan," ucap Djuang Probadi melalui sambungan telepon, Selasa (9/01/2024).
Djuang menyampaikan bahwa, aktivasi IKD di Banyuwangi baru mencapai 152 ribu atau 9,25 persen dari target yang telah ditetapkan sebesar 10 persen pada tahun 2023. Pihaknya terus mendorong agar masyarakat mengaktivasi IKD.
" Layanan aktivasi IKD ini terus berjalan. Kini tinggal mendorong masyarakat untuk mengaktivasi IKD. Banyak kemudahan yang didapat setelah IKD diaktivasi. Ini terus kita gencarkan kepada masyarakat," ucapnya.
Menurut Djuang, masyarakat dapat mengunjungi kecamatan, Kantor Disdukcapil dan mobil keliling yang telah disediakan untuk dapat mengaktivasi IKD. Para petugas akan sangat siap membantu.
"Untuk aktivasi aplikasi bisa dilakukan sendiri melalui gawai. Tetapi tetap, aktivasi barcode harus dilakukan oleh petugas kita. Maka bisa datang ke kecamatan, kantor dinas maupun mobil keliling yang kita siapkan," ucapnya.
Baca Juga: Dukung Pariwisata, TNI AU Akan Kembangkan Aerowisata di Banyuwangi
Ia pun menegaskan, kehadiran IKD tak lain untuk mempermudah dalam hal pelayanan. Bagi masyarakat yang belum melakukan aktivasi IKD, tentu tidak menjadi persoalan. Karena El KTP masih dapat dipergunakan.
Djuang menjelaskan, ada sejumlah faktor penyebab capaian aktivasi IKD belum memenuhi target.Salah satunya fasilitas telepon genggam (hand phone/HP) yang tidak memadai, termasuk spesifikasi HP maupun memori HP tersebut.
“Memang ada beberapa kendala alat yang terjadi. HP milik warga tidak mendukung,” tuturnya.
Djuang menambahkan, hingga kini capaian aktivasi IKD terbaik adalah Kecamatan Banyuwangi, Muncar, dan Kalipuro. Sedangkan yang masih minim adalah Kecamatan Licin, Wongsorejo, dan Bangorejo.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kabarrakyat.id
Artikel Terkait
Anda Wajib Tinggalkan 8 Kebiasaan Ini Jika Ingin Tetap Dihormati Seiring Bertambahnya Umur!
Bareskrim Polri Tetapkan Eks Pegawai BPOM sebagai Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!