Prabowo Subianto Mewakili Kekuatan Militer Sebagai Fondasi Bangsa di Debat Capres Ketiga Pemilu 2024

- Minggu, 07 Januari 2024 | 22:40 WIB
Prabowo Subianto Mewakili Kekuatan Militer Sebagai Fondasi Bangsa di Debat Capres Ketiga Pemilu 2024

paradapos.com — Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, menyoroti urgensi kekuatan militer sebagai landasan utama kekuatan nasional

Dalam debat capres ketiga Pemilu 2024 di Istora Senayan, Prabowo mengungkapkan pandangannya bahwa kekuatan militer adalah kunci untuk melindungi keberlangsungan sebuah bangsa.

"Kekuatan nasional harus ada kekuatan militer. Tanpa kekuatan militer, sejarah mengajarkan bangsa akan dilindas seperti di Gazza. Akan diambil kekayaan, diusir dari tanah air, kita harus kuat," ujar Prabowo, memfokuskan perhatian pada tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik.

Baca Juga: Anies Bertanya Tentang Etika Serta Adanya Orang Dalam pada Pengadaan Alutsista, Prabowo : Anda Tidak Pantas Bicara Tentang Etik

Prabowo menegaskan bahwa kekuatan pertahanan merupakan elemen penting dalam mendapatkan penghormatan dari negara lain. 

"Hanya dengan pertahanan kuat kita dihormati, kita bisa menjaga kepentingan nasional," tegasnya.

Sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo mencatat bahwa Indonesia, sebagai negara besar dan kaya, telah menjadi sasaran intervensi dari negara-negara luar selama berabad-abad. 

Baca Juga: Gaya Unik Gibran Rakabuming Live Streaming TikTok: Dari Potong Rambut Sampai Maskeran di Barbershop

Dia memandang perlunya menjaga dan mengelola kekayaan nasional sebagai prasyarat untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan.

"Pertahanan merupakan sektor yang penting dan prioritas sesuai dengan amanat dalam UUD 45," jelasnya, mengacu pada tujuan nasional untuk melindungi segenap bangsa dan tumpah darah daerah.

Dengan tekad yang kuat, Prabowo menyatakan bahwa pertahanan Indonesia harus tetap kokoh. 

Baca Juga: Perbandingan Itel S23 Plus dan Samsung Galaxy M34: Dua Smartphone Terbaru yang Turun Harga di Januari 2024

Ia mengkritik pihak-pihak yang hanya bicara tanpa data konkrit, menyindir bahwa kritik tanpa dasar dapat menghambat tujuan nasional.

 

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: tinewss.com

Komentar