HARIAN MERAPI - Relawan Sahabat Pagi menggelar munajat untuk kelanjutan pembangunan bangsa. Acara gelar di rumah Ketua Dewan Pembina Sahabat pagi, H. Sofiatun Gudono, di Sleman.
Acara ini juga dihadiri oleh ratusan orang, serta beberapa kelompok relawan pendukung Prabowo-Gibran dari berbagai daerah di DIY. Acara diawali dengan pembacaan doa dan membaca Alquran bersama.
Sofiyatun mengatakan bahwa acara ini digelar sebagai ajang silaturahmi, dan juga bermunajat untuk meminta doa kepada jamaah yang hadir. Termasuk dalam kontestasi pilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Di acara ini saya memohon doa untuk keluarga kami, orang tua kami, semoga semuanya diberikan kelancaran," kata Sofiatun, disela-sela acara.
Baca Juga: Truk pengangkut 400 ribu lembar surat suara terguling di Semarang, begini kondisinya
Sofiyatun bersama relawan berdoa bersama untuk Prabowo-Gibran agar diberikan hasil terbaik dalam Pilpres 2024. Meski begitu, ia mengingatkan berbeda pilihan adalah biasa, yang terpenting adalah masyarakat tetap damai.
Menurut dia, memilih pemimpin harus sesuai hati nurani. "Kita kalau berbeda pilihan tidak masalah. Setiap orang punya pilihan masing-masing, yang terpenting adalah kita tetap damai, jangan sampai bertengkar karena beda pilihan," katanya.
Ketua Umum Relawan Sahabat Pagi Olsu Babay juga meminta doa agar Prabowo-Gibran menang di Pilpres 2024. "Tentunya kami minta doanya agar Prabowo-Gibran bisa dimudahkan dan diberikan kemenangan," kata Olsu.
Baca Juga: Saat akan diamankan polisi, Saipul Jamil mengira orang yang menangkapnya begal, begini ceritanya
Sementara itu, akademisi dan pegiat literasi Muchlas Rowi dalam orasinya, menyoroti banyaknya hoaks yang muncul menjelang Pemilu. Dia pun meminta agar memeriksa terlebih dahulu setiap informasi yang datang.
"Biasanya hoaks dibuat oleh orang pandai, bahkan sudah ada dari dulu di masa nabi. Makanya harus hati-hati, harus diperiksa dulu setiap informasi," kata Muchlas.
Ia juga menyoroti soal hadirnya pemimpin muda, dimana anak muda harus diberi kesempatan, sebagaimana dalam sejarah Islam dulu sahabat bernama Usamah bin Zaid diangkat menjadi panglima muslim paling muda dan menorehkan prestasi gemilang.
"Jadi ketika ada anak-anak muda yang maju, kita beri kesempatan mereka untuk berbuat, untuk memimpin, jangan sampai anak-anak muda ini langkahnya kita hentikan," tandasnya.(*)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianmerapi.com
Artikel Terkait
Anda Wajib Tinggalkan 8 Kebiasaan Ini Jika Ingin Tetap Dihormati Seiring Bertambahnya Umur!
Bareskrim Polri Tetapkan Eks Pegawai BPOM sebagai Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!