Arti dan Makna Pesta Penampakan Tuhan atau Hari Tiga Raja dari Timur

- Minggu, 07 Januari 2024 | 04:20 WIB
Arti dan Makna Pesta Penampakan Tuhan atau Hari Tiga Raja dari Timur

paradapos.com -- Setiap tangggal 6 Januari, Gereja Katolik Roma merayakan Pesta Penampakan Tuhan (Epiphany) atau dalam banyak tradisi disebut sebagai Hari Tiga Raja dari Timur.

Ini merupakan puncak dari 12 Hari Natal, terhitung sejak Malam Natal pada tanggal 25 Desember hingga Pesta Penampakan Tuhan yang biasanya jatuh pada 6 Januari.

Meskipun kelahiran Yesus dirayakan pada Hari Natal (25 Desember), ketiga Raja tersebut baru sampai dua belas hari kemudian—itulah sebabnya Hari Tiga Raja dirayakan pada hari ke-12 Natal.

Dalam tradisi Gereja Ortodoks, Epifani atau Hari Tiga Raja (bahasa Spanyol: Día de Los Reyes) dirayakan pada tanggal 19 Januari.

Dalam istilah alkitabiah, kata epiphany berarti "wahyu". Ini menggambarkan kisah tentang bagaimana orang Majus atau Tiga Raja melihat bintang terang pada malam kelahiran Kristus.

Apa Arti Pesta Penampakan Tuhan?

Dalam tradisi Gereja Katolik Roma, Pesta Penampakan Tuhan diperingati sebagai hari tiga orang majus atau sarjana, atau dikenal sebagai orang bijak, dari timur yang datang mempersembahkan hadiah untuk Yesus yang dilahirkan di kandang Betlehem.

Ketiga raja dari timur tersebut bernama Melchior, Caspar, dan Balthazar. Mereka digambarkan mewakili tiga peradaban manusia, yaitu Asia, Afrika dan Eropa.

Seperti digambarkan dalam Injil Matius, ketiga Raja datang menemui bayi Yesus sesuai petunjuk bintang. Mereka datang jauh-jauh dari negerinya untuk menunjukkan kekaguman mereka terhadap bayi Yesus.

Alkitab mengatakan sebuah bintang terang menuntun orang-orang majus dari timur sampai berhenti “di tempat di mana anak itu berada,” dan “saat memasuki rumah, mereka melihat anak itu bersama Maria, ibunya” (Matius 1:24).

Kepada bayi Yesus, mereka menghadiahkan kepada-Nya emas, kemenyan, dan mur.

Emas selalu melambangkan kekayaan dan kekuasaan. Ini melambangkan status kerajaan Kristus sebagai Raja orang Yahudi. Kemenyan, sejenis dupa dan parfum, melambangkan keilahian dan identitas-Nya sebagai Anak Allah. Mur, minyak urapan dan cairan pembalseman, mengacu pada kematian Yesus.

Setelah berhasil menemui Bayi Yesus dan Maria di Yudea, ketiga orang tersebut kembali ke negeri asal mereka melalui rute yang berbeda untuk menghindari Raja Herodes setelah mendapatkan peringatan melalui mimpi untuk tidak kembali menemui Raja Herodes yang berniat ingin membunuh Bayi Yesus.

Tradisi di Negara-Negara

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: katolikku.com

Komentar