paradapos.com : Isu ketahanan pangan menjadi persoalan penting yang menjadi sorotan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNYK) di peringatan ulang tahunnya yang ke 65.
Acara puncak Dies Natalis diisi dengan Sidang Senat Terbuka di Auditorium kampus setempat, Jumat (15/12/2023).
Tema Mewujudkan Nilai Bela Negara Melalui Ketahanan Pangan Menuju Indonesia Emas diangkat sebagai wujud visi universitas untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan ketahanan pangan. Hadir Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Arif Satria, SP., M.Si. sebagai pembicara kunci dalam puncak acara Dies Natalis UPNYK.
Rektor UPNYK, Prof. Dr. Mohamad Irhas Effendi, M.Si menyampaikan di usia ke-65, UPNYK telah mengalami dinamika kelembagaan. Mulai dari perguruan tinggi negeri (PTN), kedinasan, perguruan tinggi swasta (PTS).
Kemudian kembali PTN Satuan Kerja (Satker) ke Badan Layanan Umum (BLU), dan kini bersiap untuk menjadi PTN Badan Hukum (BH) tahun 2025.
Dikatakan rektor, UPNYK terus menghadapi berbagai tantangan dan tuntutan. Namun tidak membuat surut untuk terus mempertahankan nilai-nilai yang diwariskan para pejuang pendiri, memperkuat keunggulan, berkembang dan berkontribusi dalam melahirkan pionir-pionir pembangunan yang unggul dilandasi nilai-nilai bela negara.
Tema yang diangkat dalam dies natalis ke-65 ini selaras dengan cita-cita pendiri UPNYK untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional. Khususnya dalam bidang pertanian melalui bidang tridharma. "Sebagai perguruan tinggi negeri UPNYK memiliki kualitas input mahasiswa yang sangat baik. Hal ini ditunjukan dengan tingkat keketatan dan peringkat rataan nilai masuk mahasiswa baru yang tinggi," ucapnya.
Dia menambahkan melalui dies natalis, diharapkan semua pihak terdekat dari UPNYK bisa bersinergi untuk mewujudkan visi Indonesia Emas yang memiliki daya saing tinggi.
"UPNYK berkomitmen untuk terus menjadi garda terdepan dalam mendidik dan membentuk karakter mahasiswa yang tidak hanya cerdas akademis, tetapi juga memiliki rasa cinta tanah air dan kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan. Melalui perayaan Dies Natalis ini, kami ingin mengajak semua pihak untuk bersama-sama berkontribusi dalam menciptakan Indonesia Emas yang mandiri dan berdaya saing tinggi," pungkasnya.
Sementara itu, Prof. Arif Satria sebagai pakar di bidang pertanian dalam orasinya berbagi pemikiran dan pengalamannya melalui orasi ilmiahnya terkait strategi pengembangan ketahanan pangan dan peran universitas dalam mencapai Indonesia Emas.
Kehadirannya di acara ini diharapkan dapat memberikan inspirasi serta pandangan yang mendalam bagi civitas akademika UPNYK dan seluruh peserta yang hadir.
Ia mengatakan membela isu pangan sama dengan membela negara. Sebab ini persoalan hidup dan mati. Isu pangan saat ini menghadapi banyak tantangan, mulai dari perubahan iklim hingga kondisi geopolitik global yang turut mempengaruhi pangan dunia. "Dampak perubahan iklim sangat dahsyat, bagaimana kita meminimalkan dampaknya.
Konflik global juga berpengaruh pada suplai seperti gandum juga berdampak ke sektor energi. Ini ancaman tidak main-main menjadi tugas kita semua mengatasi pangan global dan kuatkan pangan Indonesia," paparnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Ditjen Diktiristek, Nizam mengucapkan selamat memperingati Dies Natalis ke-65 UPNYK. Usia 65 tahun menurutnya bukan usia yang pendek, UPNYK telah melalui perjalanan yang sangat panjang dan meluluskan banyak alumni.
Jika dalam setahun 2.000-3.000 alumni saja, lanjut dia, artinya sudah ada ratusan ribu lulusan dari Kampus Bela Negara ini.
Dia berharap prestasi yang telah dicapai selama ini untuk terus dijaga dan ditingkatkan. Sebab ke depan tantangan dan peluang semakin nyata di depan mata. "Bonus demografi akan mengantarkan Indonesia menjadi negara maju dan menjadi negara berpenghasilan tinggi,” terang dia.
Artikel asli: sijogja.com
Artikel Terkait
Jadi Tersangka Pemerasan dan Pengancaman, Nikita Mirzani Terancam 20 Tahun Penjara
Eks Wakapolri dan Menteri PANRB Komjen (Purn) Syafruddin Meninggal Dunia
asdasdasd
asasdasd