Ekspresi Prabowo yang Julid pada Anies, Pengamat Politik Sebut Anies Serang Prabowo Secara Pribadi

paradapos.com - Debat Capres 2024 yang usai diselenggarakan pada Selasa, 12 Desember 2024 menyisakan cerita tersendiri bagi masyarakat Indonesia.

Hal yang kian menjadi sorotan publik ialah perseteruan antara capres Anies Baswedan dan Prabowo Subianto soal ketahanan capres nomor urut 2 menjadi oposisi.

Dalam debat tersebut Anies nampak gencar melakukan serangan kepada capres Prabowo, sehingga membuat Prabowo seolah gusar.

Baca Juga: Nggak Nanggung-Nanggung! Proyek Ini Bakal Jadi Pembangunan Tergila di Indonesia dari PT Waskita, Berikut Daftarnya

Tersebar reaksi dari Prabowo melakukan gerakan kecil serta menjulurkan lidah kearah audiens seolah merespon argumentasi dari Anies dengan meledek.

Hal tersebut bermula pada saat Anies melakukan serangan kepada capres Prabowo, yang beranggapan bahwa Prabowo tidak tahan menjadi oposisi.

Anies juga menyinggung pernyataan dari Prabowo yang mengatakan bahwa bisnisnya tidak berjalan karena tidak berkuasa di pemerintahan.

Baca Juga: Gratis! 5 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera Ini Siap Menyambut Nataru 2024

Dilansir dari kanal YouTube @Total Politik pada Jumat, 15 Desember 2024. Pengamat politik sekaligus founder Cyrus Network, Hasan Nasbi menyebut bahwa apa yang dilakukan oleh Anies adalah serangan secara individu.

Ia mengungkapkan bahwa apabila serangan yng dilakukan merupakan konsep, ide dan gagasan, kemungkinan besar tidak akan ada yang "baper".

"Akan berat nanti buat mas Anies, karena Mas Anies menanyakan sesuatu hal yang nanti membuat lidahnya ke gigit, kalau mau bergabung kebagian dari pemerintahan," katanya.

Baca Juga: Bagaikan Kakak Beradik! Inilah Nasi Kandar yang Dianggap Mirip dengan Nasi Padang dari Sumatera Barat

"Selama perdebatannya konsep dan gagasan enggak akan pake baper, tapi kalau serangannya udah individual serangan terhadap pribadi kan susah," sambung Hasan.

Hasan juga beranggapan bahwa apa yang telah Anies lakukan akan membuatnya kesulitan apabila ia tidak diberi mandat menjadi Presiden oleh rakyat.