paradapos.com – Hari Amal Bhakti (HAB) Kemenag RI yang jatuh tanggal 3 Januari 2024 merupakan momentum untuk menyatukan umat beragama. Tak ada konflik semua harus bersatu membangun bangsa.
Perayaan kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Acara kali ini menghadirkan suguhan puisi dan untaian doa serta bantuan untuk Palestina.
Perayaan HAB Kemenag diadakan di Kompleks Klenteng Agung Sam Poo Kong, Jl Simongan N 129 Bongsari, Semarang Barat, Kota Semarang, Selasa 2 Januari 2024 pukul 20.00 WIB.
Kakanwil Kemenag Jateng H Musta'in Ahmad SH MH membuka acara dan diakhiri dengan pembacaan puisi serta doa bersama para tokoh agama. HAB ke-78 bertajuk Indonesia hebat bersama Umat.
Pada kesempatan yang sama Katib PWNU KH Munib Abdul Muchit, tampil sebagai pembaca puisi pertama, dilanjutkan dari perwakilan PW Muhammadiyah, yakni DR KH Tafsir MAg yang juga Ketua PW Muhammadiyah Jateng.
Kedua puisi yang dibacakan Kiai Munib dan Kiai Tafsir sama-sama mengecam kebiadaban Bangsa Israel yang sudah hilang rasa kemanusiaannya membombadir Jalur Gaza, membunuh rakyat Palestina yang tinggal di kawasan itu yang notabene tidak ikut dalam peperangan.
Nyawa ayah, ibu, anak, nenek, kakek, dan saudara-saudara keluarga di Jalur Gaza, seolah tidak ada artinya bagi tentara Zionis. Namun nyawa itu surga tempatnya karena wafat sabagai syuhada.
"Untaian doa dan puisi kini menjadi spirit bagi pertumbuhan perkembangan kemajuan bangsa, sekaligus dalam waktu yang sama yang dihadapi oleh bangsa dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara," kata Kakanwil Kemenag Musta'in Ahmad.
Kasus-kasus sosial yang muncul dengan agama bisa terselesaikan melalui dialog dialog yang baik. Program-program pemerintah program nasional yang dihadirkan untuk segera menyambut Indonesia merdeka yang bersatu berdaulat adil dan makmur.
"Itu program-program nasional berjalan dengan baik lancar dan sukses. Kita bersyukur dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila di mana sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa menginspirasi sila-sila berikutnya. Kehidupan kita berjalan dengan damai rukun dan harmonis," katanya.
Belum Semua Bangsa Merdeka
Musta'in Ahmad menjelaskan betapa kita tidak bisa menghitung berapa jumlah nikmat yang telah diberikan Allah SWT, Tuhan YME, yakni kenikmatan kemerdekaan.
"Belum semua bangsa di dunia ini menikmati suasana kemerdekaan yang damai dan rukun sebagaimana Bangsa Indonesia."
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: wongapak.suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Anda Wajib Tinggalkan 8 Kebiasaan Ini Jika Ingin Tetap Dihormati Seiring Bertambahnya Umur!
Bareskrim Polri Tetapkan Eks Pegawai BPOM sebagai Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!