PROFIL Biodata Arya Wedakarna, AGAMA dan Istri! Sosok senator bali diduga berkata rasis: Tak ada lagi wanita berhijab petugas di bandara

- Senin, 01 Januari 2024 | 16:40 WIB
PROFIL Biodata Arya Wedakarna, AGAMA dan Istri! Sosok senator bali diduga berkata rasis: Tak ada lagi wanita berhijab petugas di bandara

paradapos.com - Senator Bali Arya Wedakarna diduga berkata rasis.

Ia mengaku tak suka wanita berhijab jadi front line di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Pernyataan itu disampaikan Arya kala memimpin rapat DPD dengan Kepala Bea Cukai Bali Nusa Tenggara dan Kepala Bea Cukai Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Bahkan video amatirnya beredar dan menjadi viral di media sosial.

Baca Juga: Potret Budi Djiwandono Mualaf demi nikahi Mila, Sosok sahabat yang sudah dikernalnya selama 25 tahun

Warganet pun menilai Arya sudah berkata rasis.

Arya mengatakan jika dirinya tidak menyukai petugas Bandara yang menjadi front line adalah wanita yang memakai penutup alias hijab.

 Bali tidak bisa disamakan dengan gaya Timur Tengah.

Arya meminta agar tidak ada lagi wanita berhijab bertugas di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Baca Juga: Apakah Freya JKT48 punya pacar? Intip Profil dan agama! Member generasi ke 7 ternyata masih keturunan Sultan Hamengkubuwono II

Profil Arya Wedakarna

Arya Wedakarna memiliki nama asli Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa.

Ia merupakan putra asli Bali yang lahir pada tanggal 23 Agustus 1980.

Saat ini Arya menjabat sebagai anggota DPD Bali.

Selain karier politik, Arya juga punya prestasi mentereng. 

Ia bahkan pernah dinobatkan sebagai dokter termuda dan rektor termuda oleh Museum Rekor Indonesia (MURI).

Gelar tersebut didapatkannya setelah melanjutkan pendidikannya di Universitas Mahendradatta dan memimpin kampus tersebut.

Ia menikahi Ida Ayu Ketut Juni Supari pada tahun 2017, dan dikaruniai 2 orang anak dari pernikahan tersebut.

Lulusan S3 Universitas Satyagama Jakarta Ilmu Pemerintahan itu juga pernah mencicipi karier sebagai model cover boy majalah Aneka pada tahun 1997 silam.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: lampungtime.com

Komentar