Waduh! Ternyata Sesar Aktif Pemicu Gempa Sumedang Belum Terpetakan, Begini Penjelasan BMKG

- Senin, 01 Januari 2024 | 02:20 WIB
Waduh! Ternyata Sesar Aktif Pemicu Gempa Sumedang Belum Terpetakan, Begini Penjelasan BMKG

paradapos.com - Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat telah diguncang gempa berkekuatan magnitudo (M) 4,8.

Peristiwa gempa Sumedang ini terjadi tiga kali. Gempa pertama berkekuatan M 4,1, gempa kedua berkekuatan M 3,4, dan gempa ketiga berkekuatan M 4,8.

Atas kejadian gempa Sumedang tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa gempa bumi di Sumedang dipicu sesar aktif yang belum terpetakan.

Baca Juga: Apa Penyebab Gempa Sumedang M4,8 pada 31 Desember 2023? Ternyata Mirip dengan Gempa Cianjur

Hal ini berdasarkan penjelasan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers di kanal YouTube BMKG, pada Senin, 1 Januari 2024.

Dwikorita mengungkapkan bahwa Kabupaten Sumedang menjadi wilayah yang rawan mengalami kejadian gempa bumi.

Menurutnya, wilayah Kabupaten Sumedang ini lokasinya berdekatan dengan sejumlah jalur sesar aktif.

Baca Juga: Gempa Bumi M4,8 Guncang Sumedang 31 Desember 2023, Ternyata Ini Penyebab Sebenarnya dan Dampaknya

"Wilayah Sumedang merupakan kawasan rawan gempa karena lokasi yang berdekatan beberapa jalur sesar aktif seperti sesar lembang, sesar baribis, dan sesar aktif lainnya yang belum teridentifikasi dan terpetakan," ungkap Dwikorita.

Untuk peristiwa gempa bumi 31 Desember 2023 yang guncang Sumedang, Dwikorita menuturkan gempa bumi di Sumedang tergolong gempa bumi dangkal.

Hasil analisa menunjukkan, lanjut Dwikorita, gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike slip.

Baca Juga: Bukan Menakuti, BMKG Sebut Wilayah Indonesia Ini Berpotensi Gempa Bumi Dahsyat Seperti di Turki

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal, yang dipicu aktivitas sesar aktif," jelasnya.

"Namun, untuk hasil akhir lebih mendalam yang didukung oleh data lapangan. hasil analisis mekanisme menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," sambung Dwikorita.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: proserang.com

Komentar