paradapos.com - Sebagai upaya pengentasan kemiskinan, Pemkab Lahat menggandeng akademisi Universitas Sriwijaya (Unsri), yang kebetulan putra-putri Kabupaten Lahat, untuk mengkonsep starategi mengurangi angka kemiskinan di Lahat.
Bupati Lahat, Cik Ujang, SH mengatakan, awal dirinya dilantik sebagai bupati Lahat, angka kemiskinan sempat naik ke posisi tiga. Namun saat ini kembali turun posisi dua. Dilansir dari tribunnews.com, Sabtu (30/12/2023).
"Karena itu, kita menggandeng Unsri, berdiskusi apa saja kiat untuk menurunkan angka kemiskinan di Lahat.
Mengingat Lahat kaya akan SDA dan SDM)," kata Cik Ujang saat membuka FGD Pemkab Lahat bersama dekan UNSRI, Rabu (5/10/2022).
"Terima kasih kepada UNSRI. Dan kepada OPD terkait, pelajari ini. Buat kerjasama dengan UNSRI, cari cara meningkatkan produksi SDA di Lahat. Ini harus cepat ditindak lanjuti, dan lakukan secara continue," katanya.
Prof H Ahmad Muslim, Dekan Fakultas Pertanian UNSRI mengatakan, dari data BPS Sumsel tahun 2022, penduduk miskin di Lahat mencapai 16,14 persen dan Lahat urutan kedua termiskin di Sumsel, dibawah Kabupaten Muratara.
Baca Juga: Palembang Ambisius: Menuju Kesejahteraan dengan Target Seluruh Warga Miskin Terdaftar di JKN-KIS
Menurutnya, dengan APBD Rp 2,2 Triliun, PAD Rp 1,4 miliar, ditambah SDA luar biasa, untuk menurunkan angka kemiskinan masih sangat memungkinkan.
"Dilihat dri garis kemiskinan, ada 16 persen warga miskin, 34,2 persen rawan miskin. Rawan miskin ini yang perlu antisipasi, jika tidak angka kemiskinan akan semakin tinggi," katanya, Rabu (5/10/2022).
Dikatakan, untuk mengentaskannya, harus ada evaluasi data dengan melakukan pemetaan dan karakteristik jumlah kemiskinan di tiap wilayah.
Baca Juga: Perjuangan Menurunkan Angka Kemiskinan Ekstrem: Analisis Penurunan Tujuh Persen di Sabu Raijua
Lalu di grup berdasarkan tingkat kemampuan, apakah fakir miskin, tidak ada pekerjaan.
Bagi UMKM apa karena usaha tidak berkembang. Untuk sektor lain, apa karena tidak ada sarpras dan tidak terarah.
"Target dua tahun turunkan 7 persen kemiskinan, bisa dilakukan. Jika dari 68 ribu orang miskin itu tercatat 5012 Kepala Keluarga.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kobaran.com
Artikel Terkait
Jadi Tersangka Pemerasan dan Pengancaman, Nikita Mirzani Terancam 20 Tahun Penjara
Eks Wakapolri dan Menteri PANRB Komjen (Purn) Syafruddin Meninggal Dunia
asdasdasd
asasdasd