Gempa Terkini di Wilayah Pantai Barat Daya Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara

- Selasa, 26 Desember 2023 | 17:40 WIB
Gempa Terkini di Wilayah Pantai Barat Daya Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara

paradapos.com - Gempabumi dengan kekuatan magnitudo 5,1 guncang wilayah Pantai Barat Daya Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Gempa tektonik ini terjadi pukul 13.42.43 WIB, Selasa (26/12/2023).

Hasil analisis BMKG menunjukkan episenter gempa terletak pada koordinat 3,7° Lintang Utara dan 126,63° Bujur Timur. Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 33 Km arah Barat Daya Melonguane, Sulawesi Utara pada kedalaman 28 km.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami pada BMKG, Dr. Daryono menyatakan, bila memperhatikan episenter dan hiposenter, Gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat penyesaran dasar laut pada Lempeng Laut Maluku.

Baca Juga: Ratusan Rumah di Kabupaten Bandung Diterjang Angin dan Banjir Bandang

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust).

Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa dirasakan di daerah Salibabu, Kepulauan Talaud dengan skala intensitas IV - V MMI, daerah Lirung dan Moronge, Kepulauan Talaud dengan skala intensitas IV MMI, daerah Kota Melonguane dengan skala intensitas III - IV MMI,  daerah Kota Tahuna dan Kota Ondong dengan skala intensitas II MMI.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ungkap Daryono, Selasa (26/12)

Baca Juga: Tembus 2 Juta Pengguna Kereta Api di Musim Libur Natal dan Tahun Baru Ini

Hingga pukul 14.00 WIB siang iji hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

"Hindari bangunan retak atau rusak yang diakibatkan gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa dan tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah." pungkas Daryono.(*)

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: tatarmedia.id

Komentar