PARADAPOS.COM - Viral di media sosial, sebuah video memperlihatkan Komandan Distrik Militer (Dandim) 0616/Indramayu melakukan kunjungan atau sowan ke kediaman Hercules.
Aksi tersebut menimbulkan polemik di tengah masyarakat, mempertanyakan citra dan wibawa TNI di mata publik.
Dalam video berdurasi 42 detik yang diunggah akun X @MurtadhaOne1, terlihat beberapa pria berbaju santai menyambut kedatangan rombongan Dandim.
Narasi dalam unggahan itu menyebut bahwa sebelumnya sempat terjadi kejadian serupa, yakni anggota Kopassus yang meminta berfoto bersama dengan Hercules.
"Kemaren kopasus minta selfie ke preman berkedok ormas. Sekarang dandim sowan ke ketua preman berkedok ormas. Gimana TNI mau berwibawa?" ujarnya (28/4/2025).
Sementara itu, belum ada keterangan resmi dari pihak Kodim 0616/Indramayu terkait maksud dan tujuan kunjungan tersebut.
Kejadian ini menambah daftar panjang kekhawatiran publik soal netralitas dan ketegasan aparat negara dalam menghadapi kelompok-kelompok sipil bersenjata maupun ormas yang kerap bermasalah.
Kemaren kopasus minta selfie ke preman berkedok ormas
— ꦩꦸꦂꦠꦝ (@MurtadhaOne1) April 27, 2025
Sekarang dandim sowan ke ketua preman berkedok ormas
Gimana TNI mau berwibawa? 🙈 https://t.co/757ypDe3vq pic.twitter.com/tvirbiWZ53
Sebelumnya, Hercules sempat membuat publik heboh setelah dirinya turun tangan pada polemik ijazah palsu Jokowi.
Ketua Umum DPP GRIB Jaya itu menyambangi Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, di kediamannya di kawasan Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, pada Selasa (15/4/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Hercules turut angkat bicara terkait isu ijazah palsu Jokowi yang kembali mencuat ke publik.
Hercules dengan tegas menyatakan keyakinannya bahwa ijazah yang dimiliki Jokowi adalah sah dan resmi.
Ia menilai, tudingan tersebut tidak masuk akal, mengingat rekam jejak Jokowi yang telah melalui berbagai proses pencalonan jabatan publik.
“Itu ijazah asli, sudah pasti. Dari Wali Kota, Gubernur, sampai Presiden, masa bisa lolos semua kalau palsu?” ujarnya saat diwawancarai awak media.
Hercules menegaskan bahwa secara logika, seorang kandidat tidak mungkin bisa melangkah sejauh Jokowi jika menggunakan dokumen palsu.
Menurutnya, semua proses pencalonan di level kepala daerah hingga presiden tentu memerlukan verifikasi ketat.
“Kalau memang palsu, nggak mungkin lolos jadi Wali Kota, apalagi sampai Presiden,” tegasnya.
Tak hanya itu, ia juga melontarkan kritik pedas terhadap pihak-pihak yang terus mempersoalkan isu tersebut.
Hercules bilang, polemik ini sengaja diangkat untuk menimbulkan kegaduhan tanpa dasar yang kuat.
“Jangan cari sensasi murahan. Dari Solo, pakai ijazah; ke Jakarta juga pakai ijazah. Sekarang malah dibilang palsu. Kalau begitu, yang palsu itu bukan ijazahnya, tapi kepalanya,” cetus Hercules dengan nada kesal. []
Artikel Terkait
Anak Kolong TNI AD Kecewa Penghina Jenderal Try Sutrisno Belum Ditangkap: Kami Akan Cari dengan Cara Sendiri..
MK Tegaskan Pasal Penyebaran Hoaks di UU ITE Hanya Berlaku Jika Timbulkan Kerusuhan Bentrok Fisik
Tuntutan Forum Purnawirawan TNI Bikin Mundur Institusi Militer
Sekuriti Bandara Soetta yang Bakar Balita Sampai Tewas di Tangerang Ditangkap